Masih terngiang ditelingaku kata – kata itu
Tidak pernah lupa aku dengan kata – kata itu
Kucoba untuk menyampaikannya kepada
Teman – temanku
Alhamdulillah Allah berkenan mengabulkannya
Uang itu aku hitung satu persatu
Ya Robbi masih kurang banyak
Allah
Aku ini tidak punya daya upaya
Aku berpikir sejenak
Allahuakbar uang itu bertambah dan bertambah
Allahuakbar masih ada sisa uang itu
Ya Robbi
Engkau memang Maha Kaya
Aku seperti mau menangis
Hatiku luluh karena terharu
Ya Robbi
Tidak ada yang tidak bisa dikerjakan
Semua bisa kalau berjamaah
Hatiku melambung tinggi
Tinggi sekali seperti berjalan – jalan diatas awan
Seperti jiwaku naik tinggi dan tinggi sekali
Aku seperti melihat ustadku sedang menggunakan
Laptop itu
Aku seperti melihat ustadku memakai baju – baju itu
Ustad
Terimalah Hadiah dari kami
Sebagai rasa syukur dan terimakasih kami untukmu
Aku sepertinya ingin berpesan padamu
Sayangi kami, semua jamaah mu
Janganlah kami dipilih seperti memilih
Buah yang mau dimakan
Yang busuk jangan kau buang
Tapi jadikan pupuk untuk menyuburkan
Tanaman.
Janganlah bedakan kami yang kaya dan yang
Miskin, yang tinggi dan yang pendek,
Yang hitam dan yang putih, istri pejabat dan
Istri bukan pejabat
Tapi pandanglah kami seperti Allah
Memandang kami
Tidak ada perbedaan diantara kami ustad
Yang berbeda diantara kami sesungguhnya
Adalah yang paling bertaqwa di
Hadapan Allah.
Terimakasih kami atas semua Ilmu
Yang diberikan kepada kami
Semoga Allah memberikan petunjuk
Jalan yang lurus
Semoga Allah merahmati kita semua
Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H