Selamat  Pagi Sahabat Kompasiana? apa kabar? semoga libur hari ini semua sahabat dapat bahagia bersama keluarga tercinta di rumah.
Hari ini penulis habis membantu kegiatan prosesi pernikahan adik. Alhmadulillah acaranya dari pra Ijab qobul sampai resepsi dapat berjalan lancar.
Resepsi pernikhan adik, kebetulan di bulan Agustus, tentunya sahabat tahu dong ada apa di bulan Agustus, pastinya bulan agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia, di tahun ini  2018 Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 73 Tahun.
Menikah di Hari kemerdekaan secara tidak langsung akan memberi kesan yang berbeda bagi diri  kedua mempelai dan juga bagi kedua keluarga. Oleh karenanya menikah di hari kemerdekaan mempunyai nilai dan makna yang luar biasa.
Wajib  kita ketahui bahwa menikah adalah sebuah ajaran agama Islam, sunah Nabi SAW, bagian dari ibadah kepada Allah, yang pelaksanaannya tidak didasarkan kepada "ingin" atau "tidak ingin". Jika seseorang menikah, semestinya bukan karena "ingin", sebagaimana ketika seseorang belum menikah, bukan karena "tidak ingin".Â
Jika menikah hanya dikaitkan dengan faktor keinginan, seakan-akan menikah itu urusan privat atau pribadi. Padahal menikah itu bukan sekedar urusan pribadi, pernikahan itu urusan masyarakat, bangsa, dan negara yang pelaksanaannya diatur oleh pemerintah.
Dari sini terdapat ruang kebebasan dan kemerdekaan yang sangat luas bagi setiap laki-laki dan perempuan lajang dalam keputusan menikah, apa lagi menikah di bulan Agustus yang kebanyakan masyarakat kita  sedang memperingati 73 tahun kemerdekaan Indonesia.
Dari beperapa argument di atas, penulis dapat dapat menganalisa ada beperapa sisi makna Kemerdekaan dalam urusan pernikahan di hari kemerdekaan, makna kemerdekaan tersebut antara lai :
Merdeka untuk Menentukan Waktu Menikah
Laki-laki dan  perempuan jomblo pada dasarnya memiliki  kebebasan untuk menentukan waktu menikah. Tidak ada keharusan untuk menikah pada usia tertentu, karena semua tergantung situasi dan kondisi. Walaupun kita bebas merdeka untuk menentukan waktu menikah, tapi tidak ada baiknya berlama-lama apabila sudah memiliki ikatan hati dengan calon pasangan hidup.
Adapun bagi  kita yang belum memiliki cukup kesiapan, hendaknya Kita  mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Menikah adalah peristiwa yang berdampak panjang, dunia maupun akhirat. Ada pertanggungjawaban yang sakral setelah menikah, karena dilandasi oleh akad atas nama Allah dan dilegalkan dalam dokumen pemerintah.
Merdeka untuk Memilih Calon Pasangan Hidup
Laki-laki dan perempuan lajang, pada dasarnya memiliki kebebasan untuk memilih calon pasangan hidupnya. Tidak ada satupun pihak  yang bisa memaksa seorang laki-laki untuk menikah dengan seorang perempuan, sebagaimana tidak ada pihak yang bisa memaksa perempuan  untuk menikahlah  dengan seorang lelaki tertentu. Saat memutuskan untuk  menikah, laki-laki dan perempuan harus berada dalam situasi sadar sepenuhnya, sehingga pilihannya dilandasi oleh kesadaran. Bukan paksaan. bukan pula di bawah ancaman.
Merdeka untuk Memilih Bahagia
Bahagia adalah pilihan. Kita  bebas merdeka untuk memilih hidup bahagia. Ada sangat banyak keluarga yang hidup bahagia dalam berbagai keterbatasan mereka. Namun ada keluarga yang sengsara dan menderita dalam berbagai kemewahan harta. Bahagia atau sengsara adalah pilihan hidup manusia. Jika ingin bahagia, Anda bisa mewujudkan bersama pasangan tercinta. Jika Anda ingin sengsara, kita  pun bisa mewujudkannya. Tergantung kita berdua, setelah menikah ingin kehidupan seperti apa.
Demikianlah tiga Makna Menikah di hari kemerdekaan yang penulis paparkan, yang  harus pembaca  manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar bisa mendapatkan kehidupan pernikahan yang sakinah mawadah wa rahmah, dengan berbekal niat tulus ikhlas karena Allah.
Terakhir penulis ucapkan Selamat Buat adikku Nur Hikmah Dengan Mohamad Dedi Riyanto Yang telah melangsungkan Presepsi Pernikahan kemarin Hari Sabtu Malam Ahad, 18-19 Agustus 2018 Semoga  Menjadi keluarga kecil bahagia yang sakinah mawadah warohmah. Amin.... Â
Merdeka ....Merdeka...Merdeka.. !!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H