Merdeka untuk Memilih Calon Pasangan Hidup
Laki-laki dan perempuan lajang, pada dasarnya memiliki kebebasan untuk memilih calon pasangan hidupnya. Tidak ada satupun pihak  yang bisa memaksa seorang laki-laki untuk menikah dengan seorang perempuan, sebagaimana tidak ada pihak yang bisa memaksa perempuan  untuk menikahlah  dengan seorang lelaki tertentu. Saat memutuskan untuk  menikah, laki-laki dan perempuan harus berada dalam situasi sadar sepenuhnya, sehingga pilihannya dilandasi oleh kesadaran. Bukan paksaan. bukan pula di bawah ancaman.
Merdeka untuk Memilih Bahagia
Bahagia adalah pilihan. Kita  bebas merdeka untuk memilih hidup bahagia. Ada sangat banyak keluarga yang hidup bahagia dalam berbagai keterbatasan mereka. Namun ada keluarga yang sengsara dan menderita dalam berbagai kemewahan harta. Bahagia atau sengsara adalah pilihan hidup manusia. Jika ingin bahagia, Anda bisa mewujudkan bersama pasangan tercinta. Jika Anda ingin sengsara, kita  pun bisa mewujudkannya. Tergantung kita berdua, setelah menikah ingin kehidupan seperti apa.
Demikianlah tiga Makna Menikah di hari kemerdekaan yang penulis paparkan, yang  harus pembaca  manfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar bisa mendapatkan kehidupan pernikahan yang sakinah mawadah wa rahmah, dengan berbekal niat tulus ikhlas karena Allah.
Terakhir penulis ucapkan Selamat Buat adikku Nur Hikmah Dengan Mohamad Dedi Riyanto Yang telah melangsungkan Presepsi Pernikahan kemarin Hari Sabtu Malam Ahad, 18-19 Agustus 2018 Semoga  Menjadi keluarga kecil bahagia yang sakinah mawadah warohmah. Amin.... Â
Merdeka ....Merdeka...Merdeka.. !!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H