Mohon tunggu...
M Asrori
M Asrori Mohon Tunggu... Nelayan - ganteng

patah hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Kajian Barat Atas Al-Qur'an

17 Oktober 2022   11:35 Diperbarui: 17 Oktober 2022   11:52 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

URGENSI KAJIAN BARAT ATAS AL-QUR'AN

Muhammad Asrori 3120037

Masrori2210@gmail.com

Barat telah lama tertarik pada studi Timur, terutama tentang Islam, dan lebih khusus lagi studi mereka tentang Al-Qur'an dan Hadits. Upaya ini dimulai dengan banyaknya karya-karya ilmiah Islam yang dibawa ke Eropa. Kemudian sumber-sumber bacaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti gereja, seperti halnya berbagai keprihatinan publik Barat, dan dunia Islam pada khususnya. Orientalisme atau kajian Barat tentang dunia Timur muncul dalam teori Edward Said sebagai subjek kajian yang dilakukan oleh Barat dan ditujukan untuk kepentingan Barat dan penegasan keberadaan Barat dan keunggulannya atas negara asing. Meskipun tidak sepenuhnya diakui, seperti yang telah kita lihat dalam sanggahan Bernard Lewis, kritik Edward Said terhadap studi Barat tentang Timur mengarah pada beberapa bukti percampuran kepentingan.(sakata,2015).

Al Qur'an dikalangan sebagian non muslim pada zaman sekarang sudah tidak asing lagi, banyak dari kalangan orientalis barat mengkaji Al Qur'an dengan maksud dan tujuan tertentu. Berbanding terbalik dengan masyarakat muslim yang mengkaji Al Qur'an dengan di dasarkan pada kaedah ilmu agama Islam, sebagian para orientalis mempunyai cara tersendiri untuk mengkaji Al Qur'an yang akibatnya pemahaman yang didapat juga terkadang berbanding terbalik. Istilah orientalis sendiri memang baru populer pada era Sekarang, tetapi kajian Al Qur'an dari bangsa barat sebenarnya sudah berlangsung lama yang misi utamanya untuk menjatuhkan Islam, para pengkaji Al Qur'an zaman dahulu dari bangsa barat cenderung bersikap skeptis dan tidak mengkaji Al Qur'an dari sudut pandang yang luas.akan hal itu Metode, tujuan, dan pengaruh kajian barat bagi masyarakat muslim tentunya ada. Dalam kajian sebagian orientalis barat berasumsi bahwasanya Al-Qur'an banyak di pengaruhi oleh Yahudi Kristen seperti yang ingin di ungkapkan oleh salah satu orientalis yang bernama Abraham Geiger (1810-1874)(Muzayyin,2015).

Orientalis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Pertama, menimbulkan keraguan terhadap otentisitas Al-Qur'an sebagai kalam Allah. Para orientalis mengatakan tentang kemanusiaan Al-Qur'an sampai mereka menyimpulkan bahwa itu bukan dari Tuhan, tetapi lebih merupakan ekspresi dari lingkungan Arab yang disusun oleh Nabi.(Darus.id, 2020). Dari maksud dan tujuan yang dilakukan orientalis terdapat urgensi bagi para masyarakat muslim untuk mempelajari literatur kajian-kajian barat atas Al-Qur'an.

Kajian terhadap Al-Qur'an yang dilakukan para orientalis secara tidak langsung seperti membangunkan para cendekiawan muslim yang sebelumnya tidak menganggap terlalu penting kitab suci agama Islam dikaji oleh para orientalis barat. Teori-teori yang digunakan para orientalis benar-benar memojokkan kaum muslim dengan dasar asumsi mereka. Cendekiawan muslim mulai memperhatikan bagaimana pentingnya melawan pemikiran bangsa barat terhadap kitab suci agama Islam ini yang terkesan tekstualis dan provokatif dalam kajiannya. Seperti ungkapan Abdul Al kindi yang mengatakan seseorang yang percaya bahwasanya Al-Qur'an merupakan Wahyu dari tuhan adalah bodoh. Nabi Muhammad dan Al-Qur'annya menurutnya sama sekali bukanlah mukjizat seperti nabi Musa dengan kitab tauratnya( Anton Tien,1993).

Dari sudut pandang lain urgensi kajian barat yang dilakukan dapat diambilnya beberapa metode dari orientalis barang yang mengkaji Al-Qur'an dengan cara yang tidak skeptis, seperti tokoh Theodore noldeke yang kajiannya dapat di jadikan bahan rujukan bagi kalangan muslim tentang periodesasi Al-Qur'an. Di samping melawan pemikiran para orientalis dalam mengkaji tema ini dapat mengambil manfaat dari metode penelitian yang dilakukan oleh para orientalis. Mereka menemukan formula pemikiran baru dengan nuansa yang berbeda yang dapat di terapkan dalam metode berfikir di suatu bidang ilmu di selain Al-Qur'an.

Mengkaji dari Kajian barat atas Al-Qur'an sangat penting karena agar masyarakat muslim mengetahui misi-misi bangsa barat terhadap Al-Qur'an dengan metode yang dilakukannya yang dapat melemahkan Islam. Disamping itu dapat diambil manfaat dari pentinnya mengkaji kajian barat atas Al-Qur'an yaitu mengetahui metode berfikir yang dilakukan para orientalis barat dan cara menangkal pemikiran mereka yang sifatnya cenderung radikal.

Sumber:

1.M.Muzayyin Al-QUR'AN MENURUT PANDANGAN ORIENTALIS(Studi Analisis 'Teori Pengaruh'd Pemikiran Orientalis) Researcher and Graduate Student at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun