Di dahan angin kusandarkan namamu
kemarin dedaunan telah jatuh dalam desaunya
dan di batang cahaya kutuliskan namamu
jika kemarin puisi telah terluka dalam kilaunya
waktuku hanya satu
tak ada masa lalu dan masa depan
rinduku hanya satu
tak ada dendam juga penyesalan
angin dan cahaya hanyalah perantara takdir
yang menerjangku begitu jauh dan luruh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!