Masrierie , 77
Aku ingin sejenak sendiri , kala purnama menerangi jagad semesta. Sesaat bintang-bintang berkedip sayu. Di balik halimun, ada sesuatu yang hanya aku sendiri boleh menyentuhnya. .
Di sana, satu celah yang pernah aku rengkuh. Lorong-lorong waktu panjang dan terjal. Celah yang hanya menganga pada musim purnama datang bersama kelebat kabut.
Bolehkah aku mengulangi? Perjalanan rahasia ke masa-masa silam. Berdialog dengan kasih sayang dari sejarah. Singgah pada beberapa tenggat abad.
Membisikkan ke telinga mereka, “ Tolong rekam jejak kehadiranku di atas kanvasmu. Mohon rekam jejak pertemuan kita dalam syair lagumu. Kalau berkenan, rekam juga kehadiranku dalam sketsa pensilmu. …..”
Dan mereka melakukannya. Jejak visual di depan mata. Jelas mengalun di telinga pendengaranku. Sebentuk artifak dan rekam lainnya. Sayang, mereka yang telah tiada itu, meninggalkan kesalah kaprahan. Dan mencatat kesimpulan yang salah tentang diriku.
Adakah mungkin lorong-lorong zaman itu kembali terkuak? Kalau bisa, aku ingin kembali dan meluruskan pandangan mereka yang salah tentangku. Dan menyampaikan pesan-pesan moral dan kemanusiaan.. Menanyakan ada apa dengan sejarah?
Aku ingin sejenak sendiri, berkelana ke pusaran zaman. Menukik langit bersama unggas malam. Meralat segala sesuatu yang pernah salah.
Upppps, matahari menggantikan malam. Mimpi Indah. Habis terlelap saat menonton Interstellar… teori relativitas Einstein tentang ruang dan waktu…
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community
NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community