Seragam itu..... Â untuk saya....
Ketika kecil, saya selalu takut dengan sosok berseragam suster dan dokter. Mungkin karena trauma  disuntik oleh mereka. Namun seiring berjalannya waktu, mereka yang berseragam jas putih dan jururawat itu  justru menyedot rasa terimakasih dan penghormatan paling dalam. Terlebih di masa-masa pandemi ini.
Di balik seragam dokter, ada perjuangan dan proses belajar panjang.  Juga di balik seragam jururawat, saya  memahami betul  perjuangan kerja mereka, terlebih saya cukup lama dirawat di rumah sakit.  Jasa mereka melekat  hingga jauh ke lubuk hati.
Seragam mencerminkan identitas pemakainya. Kebanggaan dan kekaguman saling mengisi. Berawal dari kagum pada profesi polisi, ABRI, jaksa atau profesi berseragam  bentuk uniform lainnya. Berujung pada upaya ikut seleksi  dalam profesi terseut, bisa juga sih.
Proses seleksi  untuk pekerjaan dan profesi tertentu memang  cukup berat dan berlapis. Tak heran  mereka yang berhasil melewati ketatnya seleksi, apalagi dengan keprofesionalan dan kejujuran secara fair. Saat mengenakan seragam kerjanya,  jadi identik dengan keberhasilan.
Seragam Kerja, Penampilan dan  Pesona
Untuk saya pribadi, saat masih bekerja di usia muda, seragam  penting. Memudahkan saya  untuk mengenakan  pakaia. Kalau tidak berseragam, betapa  banyaknya saya harus mengoleksi  baju ke kantor. Belum lagi memadu padankannya.
Tapi seragam yang desainnya  keren, bisa menguprade pemakainya . Jadi semakin anggun, tampan, cantik , wibawa.  Seragam bisa memancarkan kesan kuat , wibawa, perkasa. Seperti seragam uniform kepolisian, kemenkumham, ABRI , bahkan juga satpam.
Seragam dengan karakter kemayu, lembut , ramah , namun profesional melekat pada  pramugari. Untuk  perbankan  beda lagi, desainnya berganti desain an warna  sesuai hari, ada pesan cinta budaya negeri  juga . Seperti saat mengenakan batik.
Seragam kerja  memudahkan kosumen atau klien langsung mengenal di divisi mana  pegawai tersebut bertugas. Di kantor mana.
Bahkan dalam organisasi nirlaba dan sosialpun ada seragamnya. Sebut saja Dharma Wanita dan PKK. Setidaknya menggambarkan rasa kebersamaan , persatuan, Â dan kekompakkan.