Sudah tahu kan pertokoan dan outlet  yang menjamur di Bandung. Tapi tidak banyak yang tahu kalau  dulu itu sawah-sawah yang bertebaran di Kota Bandung kini mulai tinggal kenang.
Saya pribadi yang lahir dan besar di kota ini,  selalu  rindu pada hening hijaunya masa lalu Bandung. Bayangkan saja, di jalan Cimandiri  yang dikenal dengan Nasi Bakar pertama di Bandung, dulu itu sawah tempat saya bermain. Letaknya kan pas di belakang rumah.
Jalan Suci itu  sawah membentang terus sampai ke ujung timur. Batas kota itu hanya sampai Cicadas alias jalan Jenderal  Ahmad Yani. Perumahan Antapani belum ada, masih sawah juga. Gegerkalong, Ciumbuleuit , Hegarmanah, juga sawah. Sawah sawah, dimana mana sawah.....
Tahun 1993 setelah  sempat tinggal di luar Bandung, saya  kembali ke  kota yang masih saja sejuk. Lumayan, waktu itu  belum ada macet parah  pagi dan senjakala. Masih sejuk, pepohonan, bebungaan, dan sawah-sawah tersisa.
Rumah BTN murah meriah , dipenuhi cantiknya semesta. Yang jarang ada di pusat kota, kekupu  segala warna, kumbang, congcorang, belalang, walangsangit, sampai ikan-ikan gabus dan ikan sapu-sapu berenang-renang di saluran-saluran irigasi yang bening.
Rasanya damai sekali. Pagi mengajak  bocah menyusuri pematang,petani menggiring kerbau. Benar-benar seru sekali, serasa surut ke masa  silam di pedesaan.
Ada yang hilang.