Mohon tunggu...
Eko Priyono
Eko Priyono Mohon Tunggu... -

Nikmati dan Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Naik Sepeda

17 November 2012   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:11 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teringat dulu sewaktu belajar naik sepeda. Ingatan itu muncul setelah melihat anak kecil usia antara 5 - 6 tahun sedang berusaha mengendalikan dan menjaga keseimbangan saat menaiki sepeda barunya. Hampir semua anak yang baru belajar menggunakan dua roda kecil tambahan di kanan dan di kiri. Agar sang anak dapat tetap berada pada keseimbangan.

Dua roda kecil ini akan terus digunakan sampai sang anak benar-benar menguasai keseimbangan sepedanya. Meski sudah dapat menjaga keseimbangannya, roda kecil yang dilepas hanya satu. Jadi sang anak menggunakan 3 roda. Terus ini dilakukan hingga benar-benar dapat mengendalikan keseimbangan sepedanya, setelah dua roda kecil itu akan dilepas.

Kepolosan anak-anak membuat mereka menerima kondisi yang ada tanpa merasakan kekesalan. Tak ada anak yang protes saat mereka tahu ternyata sepeda yang dinaiki beroda empat. Padahal mereka tahu, kalau sepeda itu rodanya dua. Tapi tetap saja mereka begitu menikmati sepeda yang berbeda dengan sepeda kebanyakan.

Anak juga terlihat sangat menikmatinya. Mereka tidak mempedulikan keadaan disekitar. Mereka asik menggowes sepedanya. Justru yang terlihat sibuk dan panik adalah orangtua yang menjaga mereka. Kalau mau terus dituruti kenikmatan mereka belajar sepeda, bisa berjam-berjam. Tenaga yang mereka miliki menjadi berlipat-lipat. Itu karena mereka benar-benar menikmati.

Anak-anak yang sedang belajar naik sepeda dengan sungguh-sungguh mengerahkan seluruh perhatian dan fokusnya pada sepeda dan jalan. Mereka harus bisa sekuat tenaga untuk berkonsentrasi menggerakkan pedal sepeda dan membelokkan stang sepeda. Semua fokus, perhatian, konsentrasi mereka kerahkan untuk tujuan bisa mengendarai sepeda dengan baik. Dan yang terpenting mereka tidak jatuh.

Kini, anak-anak itu sudah dewasa. Mereka sudah tidak khawatir lagi dengan sepeda. Bahkan mereka telah mahir mengendalikan sepeda. Keterampilan dan kemampuan mereka kini sungguh luar biasa.

Tapi apakah mereka masih memiliki ketulusan, kesabaran dalam proses, rasa menikmati, fokus dan perhatian dalam tugas, pekerjaan, dan apa saja yang mereka terima?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun