Mohon tunggu...
PUDJO SUPRAPTO
PUDJO SUPRAPTO Mohon Tunggu... -

Businness owner, Writer, Blogger, and Banker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebelum Semuanya Berlalu

23 Februari 2010   09:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teman ini ada kejadian yang mungkin bisa diambil hikmahnya.

Inti dari kejadian ini adalah jangan pernah yang namanya menunda kebaikan apalagi perintah Allah SWT

Suatu siang di sudut Jakarta. Puluhan orang berkumpul di sebuah mushalla yang tidak begitu besar. Seusai melakukan shalat Zuhur, mereka bersiap-siap melaksanakan shalat jenazah.

Sebelum shalat jenazah dimulai, imam shalat berkata, ''Para jamaah sekalian, hari ini kita akan menyalatkan salah seorang kawan kita, Si Fulan (nggak perlu disebutkan namanya). Kemarin dia mandi sendiri, namun hari ini harus dimandikan. Kemarin dia memakai pakaian sendiri, namun hari ini harus dipakaikan/dikafani. Biasanya dia shalat sendiri, namun hari ini harus kita shalatkan. Sebelumnya, dia bisa bepergian ke mana-mana sendiri, tetapi hari ini ia harus kita gotong dan antarkan ke liang kubur.''

Alangkah cepat semuanya berlalu dan betapa tidak terduga datangnya maut. Karena itu, Nabi kita mengingatkan setiap Muslim agar jangan lalai (artinya selalu waspada). Beliau bersadba, ''Jagalah lima perkara, sebelum datang yang lima. Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, mudamu sebelum tuamu, kayamu sebelum miskinmu, dan lapangmu sebelum sempitmu.''

Sudah jadi tabiat dan kebiasaan manusia mudah mengabaikan apa-apa yang ada di tangannya. Nikmat sehat baru terasa ketika satu saja anggota tubuh ada yang sakit. Nikmat masa muda baru terasa nilainya tatkala anggota fisik sudah tak berdaya. Nikmat umur dan hidup baru terasa sangat berharga manakala malaikat maut datang menjemput.

Padahal, kata Quraish Shihab (salah satu ulama kita) saat menulis pengantar bukunya, Perjalanan Menuju Keabadian, utusan-utusan malaikat maut datang jauh sebelum datangnya malaikat maut itu sendiri. Misalnya penyakit, uban, serta berkurangnya ketajaman pendengaran, dan penglihatan.

Setiap Muslim harus senantiasa waspada, menjaga hari ini dan waktu yang dipunyainya sebelum semuanya hilang tanpa pernah kembali. Seperti kata seorang penyair, ''Hari yang telah berlalu tak 'kan pernah lagi kujumpai. Walaupun aku bertemu hari ini, namun semuanya tak pernah sama lagi.''

Berkaitan dengan itu, nabi pernah mengajarkan kepada Muadz bin Jabal sebuah doa yang sangat indah. ''Ya Muadz, sehabis shalat jangan tinggalkan ucapan, 'Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.'' disalin dan diambil dari (HR An-Nasaa'i dan Abu Dawud) Wallahu a'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun