Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haul 70 Tahun Mengenang Gugurnya A.Makkassau dan Bau Massepe Pejuang Sulawesi Selatan

27 Januari 2017   23:44 Diperbarui: 28 Januari 2017   00:16 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tetaplah memelihara anak kita, sekolahkan semuanya, karena kalau bukan saya yang menikmati hasil perjuangan ini, maka anak-anak serta pemuda-pemuda yang sedang tumbuh yang akan menikmatinya” pesan pejuang perintis kemerdekaan A.Abdullah Bau Massepe kepada istrinya A.Bau Soji Datu Kanjenne.(sumber: Wikipedia)

Apa yang dipesankan oleh Pahlawan Nasional Indonesia asal Sulawesi Selatan ini menjadi inspirasi bagi Panitia Pelaksana Haul 70 tahun gugurnya pejuang perintis kemerdekaan RI Andi Makkassau Parenrengi dan A.Abdullah Bau Massepe. Haul ini akam diselenggarakan Sabtu 28 Januari 2017 dipusatkan di Taman Makam Pahlawan Paccekke Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan. 

Menurut Ir.Hj.A.We Tenrisau Sapada, MT selaku ketua pelaksana yang juga merupakan cucu langsung dari Andi Makkassau Parenrengi bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengenang nilai-nilai kejuangan dan pengorbanan beliau-beliau. We Tenri Sau mengatakan bahwa “Sejarah adalah guru kehidupan”, “yang dikutipnya dari history , Magistra Vitae.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Andi Makkassau Parenrengi selaku Datu Suppa Toa pada zaman itu terang-terangan menyatakan sikap mendukung kemerdekaan Republik Indonesia, dan ikut ambil bagian dari petisi raja-raja Sulawesi Selatan yang dikenal dengan deklarasi Jongaya ditahun 1945.

Begitupun Andi Abdullah Bau Massepe, yang tak lain adalah anak dari Andi Mappanyuki Sultan Ibrahim (Raja Bone XXXII), beliau lah memimpin pergerakan para pejuang di Sulawesi Selatan dengan melawan penjajahan Belanda yang akhirnya tertangkap sampai terbunuh ditahun 1947. Sebelum terbunuh beliau sempat dinobatkan sebagai Datu Suppa Lolo, menggantikan A.Makkassau Parenrengi yang tak lain adalah pamannya sendiri.

Hj. Dala Uleng Bau Massepe atau yang biasa dikenal dengan nama Bau Uleng, mengatakan bahwa sebagai anak langsung dari pahlawan nasional Indonesia, perlu untuk terus menerus menjaga semangat patriotisme kita.  “Kami harap pemerintah sekarang tidak boleh melupakan jasa-jasa perjuangan beliau-beliau”, ujarnya kemudian.


 Bau Uleng yang juga merupakan pewaris tahta ke-datuan Suppa yang sebentar lagi akan di lantik mengantikan kakak kandungnya almarhum Bau Kuneng (Putra A.Abdullah Bau Massepe dari pernikahnnya dengan A.Bau Soji Datu Kanjenne) ini mengatakan bahwa generasi muda sekarang harus belajar sejarah, dengan memahami kisah perjuangan mereka berdua, kita harapkan menjadi motivasi bagi mereka dalam membangun kota Pare-Pare ini. "Hal ini juga membuktkan bahwa kota Pare-Pare adalah kota perjuangan karena disinilah kedua pahlawan ini dimakamkan", tandas Bau Uleng Bau Massepe.

Acara ini akan dilangsungkan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 dipusatkan di Taman Makam Pahlawan “Pacekke” kota Pare-pare dengan mengangkat tema Memaknai sejarah perjuangan pahwalan Bangsa Andi Makkassau Parenrengi dan Andi Abdullah Bau Massepe adalah memahami nilai kejuangan yang dimiliki” Patriotisme, Kesetiaan dan Pengabdian”.

Kami mengundang unsur muspida daerah Kota Pare-Pare, LVRI (Leguin Veteran Republik Indonesia) Pare-Pare dan Pinrang, Kodim 1405 Wirabuana Kota Pare-Pare dan sekitarnya. FKPPI, Pemuda Panca Marga, pelajar SLTA pilihan di kota Pare-Pare, dan beberapa keluarga dari rumpun keluarga Andi Makkassau Parenrengi dan A.Abdullah Bau Massepe untuk hadir pada acara tabur bunga dan ziarah di TMP Pacceke ini. Ujar DR.A.M.Batara Mappanyompa S.STP, Msi selaku kordinator bidang Upacara yang alumnus STPDN Jatinangor ini.

Pada hari yang sama diadakan juga sambung rasa dengan keluarga pejuang di Rumah Datu Suppa, yang berlokasi di Pantai Mara’bombang Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Kegiatan lainnya adalah memperkenalkan rumah datu suppa ini sekaligus akan dibacakan riwayat singkat dari kedua tokoh perjuangan ini kepada masyarakat setempat dan tamu undangan. Rumah ini nantinya akan beralih fungsi menjadi museum perjuangan yang akan menjadi pusat informasi dan pengetahuan tentang kerajaan Suppa dan perjuangan datu suppa dalam kemerdekaan, tutur Batara yang juga cucu dari A.Abdullah Bau Massepe, dari pernikahaan Drs.A.Pamadengrukka Mappanyompa dan A.Fatimah Bau Massepe.SE

Laporan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun