Kopi memiliki segmentasi dan pangsa pasar teersendiri, Gelombang 1, 2 dan 3 dari kopi telah terlewati dengan masing-masing model dan segmentasi konsumennya. Kopi selalu memiliki tempat di hati para penggemarnya. Bagaimana dengan teh ?
teh/tea/macha/cha/tee berasala dari tanaman camelia sinensis, di daerah pegunungan himalaya, bagian daunnya sering dikonsumsi sebagai obat dengan di kunyah. negeri china menemukan bagaimana teknik brewing dan penyimpanan dari teh agar dapat dinikmati lebih baik.Â
Dengan teknologi penyimpanan tersebut teh dapat dinikmati di segala penjuru dunia dari china, jepang sampai dengan negeri eropa. Â dengan ciri khas kebudayaan minum teh, dari upacara minum teh, sampai budaya dan kultur budaya penyeduhan teh. Teh memiliki berbagai jenis dari mulai teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam , teh kuning, teh merah, teh tua dll.Â
Indonesia memiliki potensi perkebunan teh yang sangat besar, 112.308 ha pada 2020. Area perkebunan teh tersebut terdiri dari 51.235 ha perkebunan rakyat, 38.332 perkebunan besar negara, dan 22.740 ha perkebunan besar swasta. Â pertanyaanya adalah apakah potensi ini telah mensejahterakan petani teh di Indonesia ?Â
Pertanyaan klasik, kesejahteraan/produktivitas/komoditas, pendekatan teh hanya sekedar menjadi komoditas seakan memperumit kondisi ini. peningkatan produktivitas, peremajaan tanaman , penanaman serentak dan revitalisasi pabrik teh menjadi pendekatan konvensional yang dilakukan dan tetap tidak menjawab pertanyaan di atas.Â
Indonesia  melakukan  ekspor teh sebesar 45,3 ribu ton pada 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah itu naik 5,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar 42,8 ribu ton,  volume ekspor teh pada 2020 masih lebih rendah dibanding pada 2016. Pada saat itu, volume ekspor teh dari Indonesia sebesar 51,3 ribu, jumlahnya naik 5,6% menjadi 54,2 ribu pada 2017. Namun, jumlahnya menurun 9,6% pada 2018 dan 12,6% pada 2019 (katadata/BPS)
Nilai ekspor  yang menjanjikan menyajikan data yang berkorelasi dengan kesejahteraan atau welfare. Diversivikasi Produk/ Konsumsi teh lokal/Kedaiteh menjadi beberapa hal yang akan disajikan menggantikan kosakata konvensional terkait pembangunan komoditas teh.Â
Munculnya para prosessor teh muda, kedai teh kekinian, curiosity anak muda untuk masuk ke dunia teh dengan mendatangi para petani teh secara langsung dan melakukan edukasi sekaligus membeli teh dengan harga yang fair. seakan teh mengalami gelombang ketiga seperti kopi.Â
Nafas baru seakan muncul  teh seakan memiliki value baru sebagai lifestyle bukan sekedar komoditas, lifestyle dimana bukan hanya teh nya yang dihargai , petani-prosessor-kedai teh-penyeduh teh-konsumen teh menjadi sinergi value tersendiri.
Teh punya nilai histori dan nilai kekinian disaat yang sama, segmentasi teh yang beragam menjadikannya berpotensi.