rasa itu telah pudar...
greget itu telah luntur, sekarang yang ada hanyalah benih-benih kejenuhan, kebosanan dan kemunafikan.
irisan demi irisan caci makimu membuat luka yang dalam..perih rasanya hingga mengusir semua kasih sayang yang dulu kokoh.
aku memang sombong menjamin cintaku seumur hidup sehingga kau semena-mena menghajarnya hingga koyak tanpa ampun sampai serpihannya pun tak dapat ku ais kembali.
salahkah aku ketika aku berhianat, bercinta dengan yang lain...
sementara dia..setidaknya tidak pernah menyakiti ku sekalipun...
maafkan istriku...aku selingkuh....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H