Mohon tunggu...
masnung
masnung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Hobi Menjadi Keuntungan yang Menghasilkan

26 Juni 2016   14:01 Diperbarui: 16 Agustus 2017   09:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, salam kenal. Ini adalah tulisan pertama saya di Kompasiana setelah bertahun-tahun hanya menjadi pembaca sunyi. Tulisan pertama yang saya share ini adalah tentang hobi. Selamat menyimak.

Hobi menjadi keuntungan dan penghasilan? Bisakah? Saya jawab, bisa! Dengan tanda seru. Apalagi untuk orang-orang yang telah terbiasa dengan hobi-hobi unik mereka. Keuntungan bisa berupa apa saja, baik untung mengenai kesempatan, skill, kebiasaan, bahkan sampai untuk secara keuangan. Ditambah, hobi juga bisa menghasilkan apa saja, kalau yang ini tergantung hobinya apa, bisa hobi yang positif, bisa juga hobi yang negatif. Kita ambil yang positifnya saja ya, soalnya untuk hobi yang negatif sudah terlalu familiar di lingkungan kita.

Contohnya apa hobi positif yang bisa menguntungkan dan bisa juga mendatangkan penghasilan? Mari kita simak tahap demi tahap, saya sarankan membacanya santai saja, lebih-lebih disambi nyruput kopi, teh, atau susu sambil ditemani makanan ringan yang hangat-hangat dijamin pembahasan ini dapat terserap sampai tuntas tas.

Salaman Dulu dengan Hobi

Kita masuk pada bahasan yang pertama, yaitu berkenalan dengan hobi dahulu. Berkenalan disini maksudnya melihat dan memahami apa itu sebenarnya hobi. Banyak orang yang salah mengartikan definisi tentang hobi itu sendiri. Sebagai umpama, saya setiap pagi hari selalu olahraga lari pagi dengan tujuan agar tubuh saya menjadi bagus, ramping, sehat, dan tentu menjadi dambaan setiap wanita. Dari ilustrasi yang saya gunakan itu, mungkin saja orang lain menganggap olahraga lari pagi itu adalah hobi saya, padahal sebenarnya tidak. Jika diuraikan, lari pagi yang saya lakukan tujuannya apa? Jelas, disana tertulis agar tubuh menjadi bagus, sehat, dan lain sebagainya. Padahal, hobi itu tidak mengikat pada tujuan-tujuan dasar yang harus dicapai.

Kalau anggapannya begitu, orang bekerja di kantor bisa juga dikatakan sebagai hobi. Iya tidak? Nah, kalau anggapannya sudah seperti itu, mari kita luruskan bersama-sama. Hobi itu terjadi ketika saya, Anda, mereka, atau kita melakukan suatu aktivitas atas dasar kesenangan, dilakukan seenaknya, sekenanya, dan senyaman-nyamannya. Contohnya, saya mancing ikan di sungai dekat rumah. Karena hobi mancing, saya berangkatnya ya kalau ada keinginan atau saat ada yang ajak-ajak, atau kalau memang sedang butuh penyegaran pikiran. Ini yang disebut hobi, tidak membuat pemiliknya harus mendapatkan ini, atau mendapatkan itu, yang penting rasa puas dan senang dulu.

Kenali Hobi Dalam Diri

Ada orang yang menganggap dirinya senang mancing, disebut hobinya mancing, senang olahraga, hobinya olahraga, senang jalan-jalan, hobinya jalan-jalan. Jika semua kegiatan yang menurutnya menyenangkan kemudian disebut sebagai hobi, kalau begitu tidur juga bisa disebut hobi, karena menyenangkan. Bukan begitu? Oke, mari kita simak bersama-sama.

Hobi menurut pakar psikologis dari salah satu media ternama di Amerika Serikat, mengetakan bahwa hobi itu bukan hanya sekedar melakukan kemudian muncul rasa senang, tapi hobi itu juga menimbulkan rasa puas, hobi juga tidak memandang apakah ini nantinya memberikan untung atau tidak. Bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuka pemiliknya atau tidak. Itulah yang namanya hobi.

Sekarang Anda dirumah sering melakukan apa? Seberapa lama Anda melakukannya? Dan hasil apa yang Anda inginkan. Jika Anda sering melakukan aktivitas itu tidak mengenal waktu, dan tidak terikat berapa lama waktunya alias sesuka Anda namun Anda selalu mengerjakannya tanpa mengharap imbalan apapun, berarti itulah peluang terbesar yang akan menjadi hobi Anda selanjutnya.

Hobi Adalah Kesempatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun