Mencetak kader-kader bangsa yang Qur'any sangatlah dibutuhkan oleh negara Indonesia. Sebab apa? Karena Indonesia butuh pemimpin yang tak hanya pintar ber argumen dan pintar dalam segala bidang, tetapi yang juga harus ada dalam diri seorang leader adalah mumpunyai jiwa Qur'any yang memeliki akhlak, dan pemikiran spiritual sehingga tidak keluar dari batas atas apa yang dilarang oleh Allah SWT. Sederet Penelitian telah menyimpulkan bahwa potensi dan bakat kecerdasan spiritual justru dimiliki anak usia dini. Maka, perlu kita latih mulai dari anak usia dini, agar kelak mereka lah yang menjadi pemimpin yang berkarakter Qur'any.Â
Ada beberapa hal yang harus ditanamkan pada si anak agar berkarakter Qur'any :
1. Â Mengajak anak untuk mengerti keutamaan-keutamaan dari membaca Al-Qur'an.Â
Tunjukan pada anak apa balasan yang akan didapat setelah membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Agar ia termotivasi untuk terus emangat mengaji. Rosulullah pernah bersabda : "Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada orang yang membacanya" (HR. Muslim).
2. Bangun budaya untuk terus mengaji di dalam rumah sendiri.
Dengan metode ini anak akan terbiasa untuk selalu membaca Al-Qur'an bersama keluarga. Ia akan mengetahui indahnya menjadi anggota keluarga yang Ahlul Qur'an  dan menjadi bagian dari anggota keluarga yang saling mencintai karena Allah SWT.
3. Ajak berkunjung ke keluarga yang Hafidz Qur'an.
Tak hanya di dalam rumah, ajaklah anak untuk berkunjung ke rumah kerabat atau sanak saudara yang Hafidz Qur'an atau tunjukan sebuah tayangan di negeri mana saja yang anggota-anggota keluarga nya adalah penghafal Al-Qur'an sehingga ia lebih memahami betapa besarnya manfaat (barokah)yang didapat dari keluarga penghafal Al-Qur'an.
Dengan begitu, anak akan mempunyai karakter yang Qur'any agar kelak ia bisa menjadi pemimpin yang membangun Indonesia yang lebih baik dengan Al-Qur'an.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI