JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menyayangkan sikap beberapa pihak, termasuk anggota Komisi IV DPR Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, yang menyebut aksi penangkapan teroris di Bekasi hanya pengalihan isu kasus Ahok.
“Teroris itu permasalahan serius, sudah jelas ada bom dan pelaku yang diamankan. Jadi tidak perlu memutarbalikkan fakta dengan menyebut peristiwa (bom Bekasi) kemarin itu adalah pengalihan isu,” ujar M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/12).
Kapolda menambahkan, pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 yang berhasil mengungkap bom Bekasi seharusnya layak dapat apresiasi, bukan malah di fitnah dengan tuduhan yang mengada-ada.
“Mereka bekerja menjalankan tugas negara, mempertaruhkan jiwa dan raga. Bahkan nyawa pun siap mereka serahkan. Saya beberapa kali melihat anggota Densus 88 jadi korban, bahkan keharmonisan keluarganya terganggu,” tegasnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini lantas berkisah saat dirinya bergabung dengan Tim Densus 88. “Dulu sekitar tahun 2006 saat saya berpangkat Kombes, saya ikut gabung. Waktu itu namanya masih Satgas Bom,” kenang M Iriawan.
“Saya meninggalkan anak dan istri untuk bertugas hingga berbulan-bulan lamanya. Bahkan di Tim saya ada yang setahun lebih tidak pulang,” jelas Kapolda.
Demi mengungkap teroris, M Iriawan tidak berpikir harus tidur di jalanan atau makan ala kadarnya. Sementara di rumah, anak dan istrinya terus menerus mengkhawatirkan dan mencemaskan keselamatannya.
“Tapi karena ini panggilan negara, tugas untuk menjaga keutuhan NKRI, segara urusan pribadi menjadi nomor kesekian,” sambungnya.
Oleh sebab itu, Kapolda Metro Jaya meminta masyarakat berpikir jernih dalam menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan teroris. “Jangan membuat suasana makin keruh, apalagi menuduh polisi dengan alasan yang tidak mendasar,” pungkas Kapolda M Iriawan. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H