JAKARTA - Galeri Indonesia Wow (GIW) atau Smesco Indonesia di SME Tower, Pancoran Jakarta Selatan, kedatangan 1200 turis dari 160 negara, Minggu (7/8). Sebagian besar turis berasal dari Eropa, Amerika, Afrika dan Asia.
Selain ke GIW di lantai satu dan dua, rombongan juga menyambangi Promenade lantai satu sampai tiga dan Paviliun Provinsi di lantai tiga, sebelas, dua belas dan lima belas, yang memajang berbagai macam hasil karya UKM binaan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM dari seluruh daerah di Indonesia.
Menurut Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi, LLP-KUKM yang di luar negeri di kenal dengan nama Smesco Indonesia memang telah lama menjadi destinasi wisata dan belanja para turis mancanegara.
“Ini bukan pertama kali. Kehadiran 1200 turis asing dari 120 negara adalah untuk wisata sekaligus membeli produk Indonesia yang unik dan memiliki kearifan lokal,” jelas Zabadi di Jakarta, Senin (8/8).
Sebagian besar turis yang datang ke Smesco Indonesia mengaku kagum terhadap produk-produk atau hasil karya para UKM. Mereka menilai produk Indonesia yang ada di Smesco memiliki ciri khas tersendiri.
Selain kategori fashion, kuliner dan handicraft dari 34 provinsi di Indonesia, Smesco memiliki produk unggulan daerah untuk kategori produk lainnya yang keunikannya tidak bisa ditemukan di daerah lain. Misalnya di Bali ada kain Ndek, di Madura ada Batik Madura yang dibuat khusus dengan pewarna alami dan di Maluku Utara ada bambu batik.
Dari kunjungan rombongan turis tersebut, omzet penjualan di GIW dan Paviliun Provinsi meningkat lebih tinggi dibanding hari biasa. “Pembelian dilakukan para turis yang mengenal produk Indonesia. Nah, kalau orang asing saja mengenal dan membeli produk Indonesia, seharusnya kita melakukan hal yang sama,” sambungnya.
Karenanya, Zabadi tak henti-henti mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai dan membeli produk dalam negeri atau produk anak bangsa yang kualitasnya tak kalah dengan produk asing. “Salah satu bentuk kebanggan pada bangsa ini adalah dengan membeli atau menggunakan produk dalam negeri,” pungkas Zabadi. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H