JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM terus berusaha mendorong produk mitra UKM binaannya agar bisa menjadi produk kualitas ekspor. Pertimbangannya, produk UKM Indonesia diyakini cukup kuat untuk menembus pasar ekspor mancanegara.
Selain Timur Tengah, Eropa, Cina dan Korea, produk UKM Indonesia juga telah dilirik pasar ekspor Jepang. Buktinya, PelatihanUKM Fashion juga dikunjungi dan mendapat perhatian dari Presiden Director JapanExternal Trade Organization (JETRO) Jepang, Mr Daiki Kasugahara. Karenanya, berbagai upaya ditempuh LLP-KUKM, salah satunya dengan memberikan pelatihan secara reguler pada pelaku UKM.
Direktur Utama LLP-KUKM, Ahmad Zabadi menjelaskan, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para mitra UKM, baik dari sisi peningkatan produk maupun manajemen.
“Ini adalah cara kami berkomunikasi secara intensif dengan UKM mitra binaan Smesco (LLP-KUKM). Satu upaya untuk melakukan monitoring atau evaluasi, apakah kerjasama selama ini sudah berjalan dengan baik. Apakah fasilitas yang kita berikan sudah bermanfaat bagi mitra UKM,” jelas Zabadi disela-sela pelatihan UKM Kategori Fashion di Galeri Indonesia Wow, SME Tower, Pancoran Jakarta Selatan, Kamis (4/8).
Di bidang fashion, LLP-KUKM memberikan pelatihan dengan mendatangkan disainer ternama Musa Widyatmodjo. Mengusung tema ‘Kiat Sukses Membangun Bisnis Fashion, Inventarisasi Trend Produk’, pelatihan diikuti ratusan UKM Fashion. Zabadi beralasan, dari sekitar 2000 mitra UKM binaan LLP-KUKM, separonya adalah UKM Fashion.
Menurutnya, fashion adalah sebuah lifestyle, karena sangat dinamis. Produk fashion tak terbatas pada produk seperti baju, tas atau sepatu. Itu sebabnya, banyak faktor yang harus dikuasi mitra UKM. “Pelatihan ini sangat membantu UKM, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas disain dari produk fashion,” lanjutnya.
Dari sisi manajemen, pelatihan diharapkan mampu meningkatkan manajemen mitra UKM. “Ini adalah upaya untuk memberikan satu penguatan manajemen. Jadi pelaku UKM bisa tahu teknik-teknik dalam menetapkan harga, sehingga menjadi paham dengan harga kompetiter,” tutup Zabadi. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H