JAKARTA - Sugianto Kusuma alias Aguan mengaku prihatin dengan musibah gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
“Bencana ini menewaskan puluhan orang, sementara yang selamat harus menghadapi penderitaan akibat kehilangan rumah atau pun keluarga,” jelas Aguan dalam siaran persnya, Rabu (7/12).
Pendiri Agung Sedayu Group ini teringat kejadian gempa bumi dan tsunami Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2004 silam. Kala itu, bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Aguan hadir ke Aceh untuk memberikan bantuan berupa 3 tahap bantuan, yaitu menenteramkan raga, menenteramkan hati dan memulihkan kehidupan.
“Hari ini (Rabu) Tim Yayasan Tzu Chi sudah berangkat ke sana. Sejak awal berdiri, Tzu Chi selalu berusaha untuk mengirimkan bantuan ke wilayah yang tertimpa bencana di berbagai pelosok Indonesia ,” sambung Wakil Ketua Yayasan Tzu Chi ini.
Tak hanya memberikan bantuan, lanjut Aguan, pihaknya juga berusaha memberikan solusi dan pendampingan. “Semua itu dilakukan untuk menampilkan kembali senyuman di wajah para korban yang tertimpa bencana,” lanjutnya.
Sementara itu, disinggung apakah akan berperan dalam tahap rekontruksi Aceh dengan membangun kembali rumah para korban bencana seperti usai bencana tsunami, Sugianto Kusuma belum bisa mengamini.
“Tzu Chi punya pedoman dalam membantu korban bencana, yaitu datang paling awal, pulang paling akhir. Mudah-mudahan itu bisa segera terealisasi,” katanya.
Seperti diketahui, pasca bencana tsunami Aceh Tzu Chi telah membangun rumah para korban di tiga lokasi, yaitu Panteriek Banda Aceh sebanyak 716 unit rumah, Neuheun Aceh Besar sebesar 850 unit rumah, dan Meulaboh Aceh Barat sebanyak 1.000 unit rumah. “Total keseluruhan 2.566 unit rumah,” tutup Aguan. [mas]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H