Angin bertiup kencang sejak sore, langit nampak muram. Lalu hujan deras turun dan membuat panik para pengguna jalan.
Di sebuah teras sebuah rumah dengan ruangan tamu yang  terlihat lebih tinggi, nampak  puluhan orang berkumpul mengenakan pakaian hitam-hitam. Seperti serombongan para pendekar yang hendak mengadakan perhelatan besar.
Ya malam ini,  malam Jumat pahing  3 September 2020 bertepatan tanggal 15 Sura 1954, sekelompok paranormal yang tergabung dalam IPi ( Ikatan Paranormal Indonesia) kota Semarang sedang melakukan hajatan.
Mereka datang dari berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Surakarta, Salatiga , Semarang, Magelang, bahkan beberapa paranormal dari Kota Pekalongan.
Rombongan bergerak ke arah sebuah sendang bernama  sendang Baruklinting di kawasan Tuntang.  Suasanq gelap menyelimuti sepanjang perjalanan.
Ini adalah jalan tembus dari arah Tuntang menuju Ambarawa yang melewati jalan sepanjang pinggir rawa pening.
Di sebuah titik dimana sebuah pohon besar ada, rombongan berhenti. Dan diawali oleh Romo Martono sebagai kepala rombongan.
Asap dupa mengepul, Mantra-mantra dari masing-masing paranormal terdengar lirih, entah apa yang mereka lafadzkan. Romo Martono  yang ditunjuk sebagai kepala rombongan memohon ijin kepada penguasa gaib setempat. Dalam khazanah kebudayaan Jawa disebut istilah 'kulonuwun'  atau permisi. Bahwa beliau dan para anggota rombongan hendak mengadakan ritual .
Lalu rombongan duduk dalam barisan yang telah diatur. Sesaji lengkap menghadap ke sendang. Pimpinan rombongan berada di belakang sesaji, dan di belakang pimpinan rombongan adalah para anggota yang duduk sila berjajar.
Terdengar suara angin malam menyapa dedaunan. Disertai dingin yang menggigil. Hujan gerimis menimbulkan tanah becek, dan suara burung malam terdengar lirih.