Hari Minggu pagi, aktifitas warga Wringinjajar Kelurahan Karangpanas Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak ini nampak  beda dari biasanya.
Pagi hari biasanya pergi ke sawah ladang tempat mereka merangkai harapan dengan merawat tanaman mereka. Tapi sudah  beberapa minggu ini aktifitas mereka terutama kaum ibu bertambah.
Di jalan pinggir sawah desa Wringinjajar Kelurahan Karangpanas berdiri sebuah tenda sederhana. Di bawah tenda berjajar puluhan pedagang kaki lima yang merupakan anggota PKK dari kelurahan Karangpanas.
Para pedagang di tempat ini menggelar berbagai makanan dan minuman serta alat rumah tangga.
Para pedagang menggelar dagangannya dengan meja-meja sederhana, bahkan dihampar begitu saja di atas terpal, atau membawa gerobak dagangan dari rumah, lalu melanjutkan keliling saat pasar krempyeng sudah usai.
Rona keceriaan tergambar dari para pedagang maupun maupun para pengunjung. Para pedagang mendapatkan pemasukan tambahan dan para pengunjung mendapatkan barang atau makanan yang mereka inginkan.
Orang-orang menamainya dengan pasar mewah, akronim dari 'mepet sawah'. Karena pasar ini berada di jalan ujung kampung yang berada di pinggir sawah.
Ada sosok yang memperjuangkan sehingga kondisi pasar krempyeng mewah bisa terwujud. Adalah Dyah Puji Astuti, seorang ibu yang bekerja sebagai karyawan swasta. Ia yang mula-mula tergerak hatinya untuk mewujudkan pasar krempyeng.