Nasehat atau pitutur dalam bahasa Jawa memberikan makna yang dalam dan hidup secara abadi dalam benak. Hidup dan mentransmisikan nilai spiritual adiluhung dan berafiliasi dengan kehidupan nyata, mudah dipraktekkan, memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Sehingga menumbuhkan energi positif yang menyebar dari satu orang ke orang lain, dan wujud dalam praktek nyata kehidupan sehari-hari.
Hidup dengan lembah manah, nrima ing pandum, dan mengoneksikan semua tata kehidupan dengan pitutur Jawa ini akan membuat seseorang tersadar bahwa hidup ini sangat singkat sehingga sayang bila hanya dilewatkan  dengan melakukan kegiatan yang sia-sia.
Tepatnya di desa Tegalarum Balkondes Sakapitu berada. Balkondes ke-18 yang berhasil diwujudkan di kecamatan Borobudur sebagai penunjang wisata.
Balkondes Sakapitu merupakan homestay dengan 17 kamar dengan fasilitas 34 tempat tifur, serta dilengkapi dengan sarana penunjang berupa shower, toilet ramah disabilitas, toilet umum, hingga jaringan Wi-Fi.
Balkondes Sakapitu diproyeksikan sebagai digital village heritage atau digital heritage homestay yaitu kompleks desa wisata yang memadukan teknologi digital dengan suasana pedesaan yang unik dan diwujudkan dalam beragam budaya, kesenian, UMKM, pendidikan, dan Agrowisata.
Konsep ini memang diperuntukan bagi kaum milenial yang telah akrab dengan teknologi informasi  digital.
Selain juga ramah bagi siapapun yang bertandang ke Kabupaten Magelang, karena lokasinya yang dekat dengan Candi Borobudur.
Saya mengunjungi tempat ini di hari lebaran tahun lalu. Melihat suasana Balkondes Sakapitu yang memiliki keunikan dan tidak ada di tempat lain.