Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kini Ada Jalan Kembali

21 Mei 2020   20:57 Diperbarui: 21 Mei 2020   20:50 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukit gundul itu menjadi saksi
Dengus kematian menanti
Lorong perih.. nyeri..
diantara cambuk yang  menyakiti
"Salibkan Dia!  Salibkan Dia!"

Perjalanan panjang
Ciuman manis di taman
Kebersamaan di meja makan
Lambaian Palma di gerbang Yerusalem
Subuh yang penuh penyangkalan..

Tak ada pilihan lain
Apalagi jalan kembali
Salib   menekan berat
Sesah hujat merobek hati..
Saibkan Dia..!Salibkan Dia ..!

Tertatih dalam perih
Diantara tegar kuat
Kaki-kaki penguasa
Menggoreskan luka semakin dalam

Luka itu semakin dalam
Lebih pahit dari anggur dan empedu yang dituang
Menyayat sebongkah cinta di hati

Tak ada jalan kembali
Tetes darah, keringat , air mata tak terbendung ..

Debu menguar, kaki lunglai terjungkal
"Salibkan dia..!  Salibkan dia..!"

Resah yang nyata..
Tak sisakan jeda  tuk sekedar mendesah
Sementara Kalvari kian nampak
Aroma Kematian menyeruak tajam
Golgota bukit Tengkorak

Tawa seringai..
Saib sudah sudah direbahkan
"Inilah Raja Orang Yahudi"
"Salibkan Dia ..Salibkan Dia"

Palu Godam menghantam paku..
Tok..tok..tok..!
Dengarlah
Paku menancap menembus kedua tangan-Nya
Darah segar mengucur di sana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun