Peradaban itu berjalan maju, melewati ruang dan waktu, dan tiap titik peradaban akan ditinggal di belakang sebagai cerita sejarah yang terhubung ke peradaban masa depan.
Ribuan, bahkan jutaan tahun yang lalu, di atas bumi yang kita pijak ini terdapat peradaban yang hidup. Menghiasi cerita dunia, menjadi hikayat, sejarah, bahkan legenda yang mengabadi.
Orang-orang menggali tanah, menemukan peninggalan masa lalu, baik berupa artefak, batu, atau fosil, bahkan bangunan candi. Sehingga dalam penemuan itu terkuak sejarah yang tersembunyi akan adanya kehidupan di masa lampau.
Saya mengunjunginya tahun lalu saat bulan ramadan ditemani seorang guide yang tinggal di wilayah setempat.
Setelah melalui beberapa desa, kita akan sampai di lokasi. Terlihat patung gajah raksasa di depan kantor kelurahan. Dan setiap pengunjung akan dikenakan biaya Rp5000 untuk umum dan Rp3000 untuk pelajar.
Di depan halaman kelurahan yang sangat luas ini juga terdapat patung Ganesha tidur dalam ukuran raksasa. Saya datang ke tempat ini disambut dengan ramah oleh penjaga.
Dalam sebuah etalase yang tak terlalu besar terdapat beberapa puluh fosil peninggalan masa lalu. Dari kerang raksasa, kepala kerbau, kuda nil, bahkan gading gajah yang konon umurnya sudah jutaan tahun.
Barang hasil penemuan purbakala di Desa Banjarejo, selain disimpan di omah balung di kelurahan, juga disimpan di rumah kepala Desa Banjarejo, Ahmad Taufiq.