Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasar Ramadan Tak Seramai Tahun Lalu

24 April 2020   21:15 Diperbarui: 24 April 2020   21:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak banyak pengunjung | dokpri

Ramadan di tempat kami tahun ini memang terasa bedanya dengan tahun lalu.  Selain tak ada karnaval, tak ada jamaah sholat tarawih sebagai rutinitas setiap tahun,  tak  ada acara buka puasa bersama,  tak ada kegiatan TPQ, pasar ramadan yang biasanya penuh sesak menjelang waktu berbuka juga sepi pengunjung.

Bulan ramadan biasanya identik dengan kemeriahan pasar takjil. Makanan dan minuman langka yang tak muncul di hari biasa akan tumpah ruah di pasar ramadan.

Sehingga hal semacam ini menjadi harapan besar bagi para perajin makanan dan minuman untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Kebutuhan warga untuk menu takjil memberi penyemangat  warga lain untuk menyediakannya.

Tak banyak pengunjung | dokpri
Tak banyak pengunjung | dokpri
Selain aneka gorengan,  makanan kecil,  kolak,  dawet,  es campur,  setup,  beberapa menu khusus ramadan juga hadir menambah semarak pasar makanan.Di lokasi kami,  pertigaan depan minimarket Alfamart dan sepanjang jalan Raya perumahan Bukit Kencana Jaya adalah lokasi yang sudah beberapa tahun belakangan ini menjadi pusat pasar ramadan.

Dari ujung sekolah alam Aridho sudah berderet penjual bakso kuah,  warteg,  sate ayam,  rujak buah,  es kelapa muda,  es campur,  gorengan,  martabak,  seblak,  kebab, mi goreng, siomay,  dan berbagai jajanan

Penjual es campur | dokpri
Penjual es campur | dokpri
.Biasanya di titik-titik penjual makanan ini banyak warga mengantri dari jam 04.00 sore sampai tiba waktu maghrib. Bahkan para pembeli akan berkerumun sampai azan berkumandang,  atau menjelang waktu isya tiba.

Tapi hari ini suasana lumayan lengang.  Tak nampak kerumunan orang.  Bahkan di beberapa lapak yang tahun lalu sangat ramai,   hari ini hanya terlihat satu dua pembeli,  dengan interval yang cukup lama.

Bisa jadi ini merupakan efek physical  distancing yang diterapkan oleh pemerintah,  karena terlihat para pembeli menjaga jarak satu dengan yang lain.

Atau mungkin ini hanya sekedar pemanasan di hari pertama ramadan, di mana gairah untuk berbuka puasa dengan berbagai jajanan yang tersedia belum menjadi minat utama bagi para warga

Apalagi corona memang belum mereda dan masih menimbulkan kekawatiran bagi warga.  Apalagi di tempat kami,  sudah ada pdp corona yang meninggal beberapa hari sebelumnya.

Semoga ramadan tahun ini tetap menjadi berkah bagi siapapun yang terlibat di dalamnya.  Termasuk para pedagang makanan yang berharap luberan berkah dari para pemburu takjil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun