"Dengan laku spiritual saya berhasil menaklukkan makhluk gaib di sigar bencah", kata Pak Nono sambil menunjukkan benda-benda keramat berupa gada wesi kuning, Â tombak, Â dan keris yang berjejer dalam lemari kaca rumahnya.
Pak Nono memberi saran setiap orang melewati jalur sigar bencah  agar waspada,  konsentrasi,  selalu ingat akan kekuatan yang Maha Kuasa. Sebab para makhluk astral lebih wasapada mengawasi setiap manusia yang lewat. Dan memberikan efek kejut bagi siapapun yang lalai.
Ada cerita tetangga saya seorang sopir truck, Â malam itu sekira pukul 03.00 dinihari. Â Ia memuat pasir dari Srumbung Magelang, setelah cukup beristirahat di Bedono sambil mengontrol semua fungsi peralatan kendaraan, Â ia pun melanjutkan perjalanan untuk sampai ke Semarang. Â
Tanjakan Gemawang, Â tanjakan Suwakul Ungaran berhasil ia taklukkan tanpa halangan, Â truck melaju pelan dan nyaris terseok-seok karena full muatan.
Sampai di Tembalang, Â ia masih merasa nyaman, karena semua terlihat baik-baik saja.
Menuruni  sigar bencah dengan kondisi jalan bergelombang waktu itu,  ia memacu kendaraan dengan sangat pelan,  dan rem angin selalu berhembus untuk mengatur laju kendaraan.
Tiba di tikungan sigar bencah,  tiba-tiba nampak sesosok bayangan putih berdiri di tengah jalan.  Ia kaget,  dan secara refleks membanting stir ke kiri. Trucknya nyaris terbang melewati sebuah gundukan batu besar,  dan nyungsep di tanah dalam keadaan garda depan dan as roda belakang patah berantakan. Yang  mengherankan,  muatan pasir masih utuh dan tak tercecer sama sekali.
Beruntung si sopir tak mengalami cedera yang berarti karena kepala truck menabrak pohon jati di sisi kiri. Â
Tetangga saya yang lain,  harus mengalami patah kaki,  sebuah truck melaju tak terkendali,  ia lepas dari moncong truck tapi kendaraannya tersenggol bagian belakang truck saat jatuh menyilang  di tengah jalan sigar bencah.
Selain kedua cerita di atas, masih banyak cerita lain yang lebih ngeri, Â karena memakan korban jiwa.
Suatu hari terjadi keanehan yang membuat publik bingung. Â Kemacetan panjang di jalur sigar bencah, Â padahal jalan selebar itu dan biasanya lancar dilalui kendaraan dari dua arah.