Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyingkap Misteri Sigar Bencah yang Tak Pernah Terungkap

15 April 2020   20:39 Diperbarui: 15 April 2020   20:54 5258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan sigar bencah di sisi kiri dari arah Meteseh/dokpri

Siapa nih yang pernah lewat kawasan jalan sigar bencah?

Kalau anda mengetikkan keyword "sigar bencah" ke browser, maka akan muncul berita mengerikan yang terjadi di lokasi tersebut, beserta gambar-gambar korban manusia dan kendaraan yang rusak parah.

Orang Semarang asli pasti tidak asing lagi dengan nama ini.  Sebuah jalanan yang melegenda karena menyimpan berjuta misteri yang tak terpecahkan sampai saat ini.  

Jalanan yang terbentang di tengah rimbunnya hutan jati, tebing yang cuaram serta kelokan tajam ini sering menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Semarang.  

Jalan ini sekarang   menjadi jalan yang sudah dibetonasi dan sudah terang benderang bisa malam hari.

Tapi di masa lalu jalan sigar bencah berupa jalan setapak untuk lewat kerbau, dan hanya kendaraan roda dua yang bisa melewatinya.

Pertengahan tahun 90-an jalan sigar bencah  dilebarkan dan diaspal kasar.  Tapi karena kontur tanah yang  terus bergerak, lama-lama aspalnya terkelupas dan menjadi jalan terjal berkerikil yang sangat berbahaya bila dilewati.

Jalan sigar bencah beberapa kali direnovasi dengan tambal sulam aspal curah. Model perbaikan tambal sulam ini terjadi beberapa kali.  Lalu pada 2014 direnovasi kembali tapi tak berapa lama jalan kembali rusak parah, tahun 2017 dibetonasi,  dan bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 1999 pernah terjadi kecelakaan sebuah bus di sigar bencah,  menewaskan hampir separo penumpang,  dan setengahnya lagi luka berat dan ringan.  Bahkan salah seorang tetatangga kami tewas mengerikan karena badannya tertimpa badan bus.

Setelah itu rentetan peristiwa kecelakaan terjadi susul menyusul,  menimbulkan banyak korban jiwa.  Baik karena kecelakaan tunggal maupun tabrakan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun