Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Saya Mengalami Demam dengan Suhu Tubuh 41,9

24 Maret 2020   09:42 Diperbarui: 24 Maret 2020   09:44 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya bersyukur, masih bisa menulis artikel di Kompasiana. Pertanda saya masih baik-baik saja.

Empat hari yang lalu saya tergolek lemah di atas tempat tidur.  Nyaris tak bisa apa-apa.  

Kehujanan selama 5 hari berturut selama berjualan membuat saya tumbang.  Seluruh tubuh terasa ngilu.  Makan tak enak, tidur tak nyenyak, duduk pun gelisah.

Suhu badan saya 41,9 berdasarkan termometer yang saya pinjam dari tetangga.
Badan menggigil,  berkeringat,  tapi rasanya dingin bukan main.  

Saya kawatir terinveksi virus corona,  apalagi kabar santer dari mulut ke mhkut terdengar,  lokasi yang  dekat dengan tempat tinggal saya ada yang masuk rumah sakit satu keluarga,  soal penyakitnya saya belum tahu karena belum ada kabar kelanjutannya.

Saya tidak pernah minum obat kimia buatan pabrik,  karena tidak terbiasa.  Gegara beberapa tahun yang lalu saya pernah mengalami sekresi ginjal akibat terlalu sering minum pembangkit stamina,  dan membuat pinggang sebelah kiri saya terasa nyeri.  Lalu suatu pagi,  tanpa sebab yang jelas saya muntah-muntah di depan rumah.  

Oleh tetangga,  saya dibawa ke rumah sakit,  dan mondok hampir 7 hari.  Karena tak kunjung ada kabar dari dokter yang merawat,  saya terpaksa mohon untuk pulang.  Dan dibawakan obat yang menurut saya kasiatnya entah untuk apa. Karena sehabis minum obat saya pasti merasa lemas seluruh tubuh, dan tak bisa beraktifitas apa-apa.

Setelah saya sudahi minum obat dari dokter, saya berangsur pulih dan bisa bekerja kembali seperti biasa.

Sejak itu saya tak pernah ke dokter, apalagi minum obat dari dokter.  Sebab saya meyakini untuk sembuh tak harus minum obat dokter.  Masih ada cara lain,  yang menurut saya tak meninggalkan efek samping apalagi badan sampai lemas tak bertenaga.

Kembali ke demam, malam itu saya mencoba menghibur diri,  dengan terus menulis.  Bahkan hari itu dalam kondisi tak berdaya saya berhasil merangkai 6 artikel di kompasiana dan tetap guyon di WAG SemarKuTiga.

Malam hari saya berniat ke rumah sakit untuk memeriksakan diri,  tapi sayang driver online yang saya pesan tak kunjung saya dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun