Tak disangka anak ini menyodorkan selembar uang seribuan dan berkata, "saya beli satu biji pak"
Nah lo, begitu suka duka pedagang keliling. Saya memberinya satu porsi penuh sebagai hadiah, dan memasukkan uang seribuan ke dalam plastik.
Saya juga pernah punya pengalaman menarik, saat itu hujan tak terhenti sampai malam hari. Saya masih memukul bambu untuk menandai. Dari sore sampai menjelang jam 9 malam belum ada satupun pembeli.Â
Di pos ronda yang dingin saya melamun. Membayangkan kebutuhan yang belum bisa terpenuhi di esok hari.
Tiba-tiba seseorang memanggil, "pak Nawir sini.. ",
Saya bergegas menghampiri seseorang membukakan pintu dan menyiapkan sepuluh piring untuk diisi.Â
Saya melayani dengan senang hati karena melihat pembeli sedang memiliki tamu banyak, tapi tak punya apa-apa untuk menyuguhi.Â
Selesai makan, tiba-tiba pembeli datang menghampiri, "maaf pak, bayarnya besok ya, saya tak punya uang cash malam ini".
Saya terperanjat antara bingung dan tidak mengerti. Tapi saya juga memaklumi mungkin orang ini memang benar-benar tak punya uang cash untuk membayar.Â
Dan saya pun pulang dengan panci masih terisi penuh.Â
Kejadian bertemu dengan pembeli malam itu seperti terlupakan. Saya hampir lupa kalau ada orang yang masih punya hutang.Â