Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menguak Keangkuhan Hutan Wisata Alas Penggaron Semarang

1 Maret 2020   14:55 Diperbarui: 1 Maret 2020   15:04 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon selain pantai, hutan adalah awal mula tempat tinggal nenek moyang kita. Sebelum pohon dibabat habis dijadikan pemukiman.
Sebab hutan alam adalah pemberian Tuhan yang  melengkapi awal kehidupan manusia dengan flora fauna yang  mencukupi kebutuhan manusia.

Keanekaragaman hayati berupa binatang dan tumbuhan menjadi bahan dasar bagi manusia untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan.  Dari makanan, pakaian maupun tempat tinggal.  

Bahkan sampai sekarang suku-suku terdalam Indonesia masih tinggal di belantara-belantara hutan yang kadang tak mudah ditembus.

Sekarang hutan sudah menjadi daerah wisata. Apalagi yang ada di dekat  kota. Selain menjadi paru-paru, hutan juga menjadi  tempat belajar bagi semua kalangan.

Rimbunan semak dan pepohonan besar dengan tinggi puluhan meter masih dapat kita nikmati di sekitar kota tempat tinggal anda.

Salah satunya adalah hutan penggaron. Kawasan hutan yang ada di kabupaten Semarang, tepatnya di kecamatan Ungaran ini menjadi destinasi menantang bagi siapapun yang  penasaran dengan suasana hutan.

Lokasinya sangat mudah dijangkau. Dari area jalan turunan Suwakul Ungaran -perbatasan Ungaran Semarang- maju sedikit akan ada papan petunjuk jalan.  

Jalan aspal halus akan kita nikmati melewati jembatan tol Ungaran-Bawen,  dan di ujung jalan inilah hutan penggaron berada.

Wana wisata hutan penggaton menyediakan berbagai fasilitas untuk kegiatan masyarakat Mulai dari olah raga, jungle tracking, outbound training, latihan SAR dan Pramuka, rekreasi, hingga penelitian dan kepentingan ilmu pengetahuan lainnya.

Konon di Wanawisata Penggaron juga terdapat Merak Hijau, Elang Ular Bido, Kadalan Birah, Kadalan Kembang dan beberapa raptor migran.

Setelah masuk melalui sebuah loket dengan biaya Rp. 6000/orang, pengunjung bisa langsung melakukan tracking.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun