Banyak orang membuat video tapi abai terhadap larangan-larngan yang telah diterapkan.  Sehingga meskipun videonya  banyak ditonton orang,  tapi karena tidak ramah pengiklan dan melanggar kebijakan privasy,  videonya tidak menghasilkan apa-apa.
Ada  banyak hal prinsip mengenai materi video yang  akan ditampilkan. Yang berkenaan dengan ketelanjangan,  pornografi,  adegan kekerasan, kecelakaan, pembunuhan, bullying, dan ungkapan-ungkapan kasar.
Apalagi saat sekarang para pengguna juga tidak bisa menampilkan anak-anak balita dalam materi video terkait aturan baru di youtube yang mulai diterapkan tahun 2020.
Di Google banyak tersedia aplikasi editing video,  baik yang  gratis dengan watermark,  maupun yang pro dan berbayar tanpa watermark.
Dan anda bisa memilih editing lewat komputer atau cukup dengan perangkat smartphone saja.
Atau anda bisa menggunakan tenaga profesional yang  ada disekitar anda kalau memang berniat mengelola channel secara profesinal.
3. Mengelola Channel Youtube Secara Benar
Sebagaimana ibarat burung akan terbang bersama burung-burung sejenjsnya, Â dalam pengelolaan channel YouTube juga terkait hal ini.
Para blogger akan besar dengan dengan sesama blogger.  Bahkan tingkat apresiasi yang  tinggi sebagai Kompasianer akan meningkatkan rating artikel secara signifikan. Â
Demikian dengan pengelolaan Channel YouTube. Jangan sampai saat mengelola channel kita terjebak dalam kegiatan yang  mengarah pada pelanggaran berupa invalid actifity. Yaitu cara curang untuk menaikkan jumlah subscriber dan waktu menonton.
Menghindari menonton video di channel sendiri adalah Salah satu penyebab invalid actifity, termasuk mengeklik iklan sendiri,  menonton dengan banyak perangkat dalam satu jaringan Wi-Fi,  menonton secara terus menerus dengan akun lain dalam perangkat Yang sama, bahkan secara sporadis  membagikan link video secara berulang ke berbagai media sosial. Kalau ini terjadi anda akan gagal mendapatkan penghasilan.
4. Mendapatkan Penghasilan dari Youtube