Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pasar Barito Baru Kota Semarang Riwayatmu Kini

1 Februari 2020   09:46 Diperbarui: 1 Februari 2020   09:55 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk pasar Barito Baru/dokpri

Orang-orang Semarang sudah sangat hafal dengan pasar Barito. Pasar yang berderet sepanjang pinggir sungai Banjir Kanal Timur kelurahan Karang tempel  itu merupakan sentra jual beli barang bekas di Kota Semarang  yang sudah eksis selama puluhan tahun.

Kebijakan pemerintah kota Semarang untuk proyek  normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur memaksa mereka untuk pindah tempat usaha. 

Sebagian pindah ke pasar relokasi MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah), dan sebagian lagi di Pasar Relokasi Barito Baru Penggaron yang berlokasi di sebelah timur terminal Penggaron Kota Semarang.

Reparasi semua jenis alat /dokpri
Reparasi semua jenis alat /dokpri
Sebagaimana dirilis Tribunnews (22/1118), melansir informasi Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto,  bahwa total  ada 648 PKL di Kelurahan Karangtempel.  Para PKL tersebut  dibagi dua tempat untuk relokasi mereka. Yaitu ke Pasar Barito Baru ada 140 PKL dan Pasar Relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sekitar 440 PKL.

Dan hari ini saya datang ke Pasar Barito Baru Kota Semarang hendak mengganti salah satu onderdil motor  yang mengalami masalah.

Jalan masuk ke Pasar Barito Baru sama dengan rute bus masuk terminal Penggaron.
Sebelum masuk terminal di sebelah kanan jalan terpampang gapura melengkung dengan tulisan "Pasar Barito Baru".

Beberapa los masih terlihat kosong/dokpri
Beberapa los masih terlihat kosong/dokpri

Tempat parkir yang lumayan luas dengan tatanan paving blok akan anda lihat saat anda masuk ke dalam pasar. Bangunan-banguna dengan atap tinggi merupakan bangunan pokok yang telah dibagi-bagi kepada para pedagang. 

Menurut pak Agung (48), yang menerima reparasi semua jenis mesin ini,  Para PKL membangun sendiri tempat yang hendak digunakan berdagang karena pemerintah hanya menyediakan bangunan. 

Beberapa los masih nampak kosong, mungkin PKL yang mendapatkan jatah di tempat ini enggan menempati atau mungkin sudah dialihkan ke orang lain. 

Menurut informasi Pak Agus(50) , yang berjualan onderdil motor di tempat ini, Pasar Barito sangat ramai di hari Minggu. Sebab selain pembeli dari dalam kota Semarang, pembeli dari luar kota seperti Ungaran, Demak, Kendal, juga datang ke tempat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun