Beberapa hari ini kiriman air isi ulang yang datang ke rumah kami sering terlambat. Pasalnya bukan karena stok air di depo isi ulang yang habis. Tapi pengantar galon sedang dirudung masalah serius.
Perkenalannya dengan seorang janda muda asal Jawa barat di dunia maya telah membuatnya gelap mata. Meninggalkan pekerjaannya sebagai pengantar galon, dan membuat banyak orang mencarinya.Â
Orang-orang mencarinya bukan karena galon yang air yang tak diantarkan. Tapi juga menyangkut piutang yang hitungannya sudah mencapai ratusan juta.
Sebut saja Si Doel, pemuda desa yang lugu ini awalnya tak suka dengan dengan aktifitas dunia maya. Â Suatu ketika, dari hasil kerasnya selama beberapa bulan ia berhasil membeli smartphone dengan harga yang cukup terjangkau.
Awalnya ia hanya memakai smartphone nya hanya untuk berkomunikasi dengan para pelanggan. Agar bisa mengantarkan galon air tepat waktu.
Tapi pada tahap berikutnya, atas jasa dari seorang pelanggan ia bisa menggunakan smartphone nya untuk menjalin komunikasi dengan banyak orang.
Suatu ketika, di FB ia dipertemukan dengan seseorang yang mengaku bernama Nisa (sebut saja begitu), seorang perempuan single parent asal Jawa barat yang bekerja di salah satu gerai pakaian wanita sebuah mall di kota  Semarang.
Hubungan berlanjut lebih privasi di messenger, karena kurang bebas, mereka mulai bertukar nomor hp. Dan dari sinilah semua petaka itu berawal.
Suatu hari, setelah beberapa saat ia tidak kelihatan, istri saya bertanya pada Si Doel, "Kok suwi ra ketok neng ndi Doel?" (Kok lama nggak kelihatan ke mana aja Doel?)
Dengan enteng ia menjawab, "Aku bar njajakke cewek bu." (Saya habis mentraktir cewek bu), sambil menunjukkan sebuah foto seorang perempuan muda di smartphone nya
Menurut cerita si Doel ia habiskan uang hampir 3 juta untuk shopping dan jalan-jalan bersama Si Nisa.