Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Teruslah Menulis untuk Mempertajam Intusisi

29 Desember 2019   21:59 Diperbarui: 29 Desember 2019   22:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti bergumul dengan fikirannya . Tak jarang pergumulannya menimbulkan efek negatif karena beban yang sudah terakumulasi dan berjalan dalam  waktu lama.

Setiap orang butuh media pelampiasan untuk meringankan beban fikirannya yang semakin menggunung. Sebab beban berat yang tak juga berkurang bisa mengakibatkan depresi yang akut.

Sebagian menyalurkan perasaannya dengan cara mengumpat, membanting barang, menangis, atau melukai secara fisik kepada orang lain.

Tindakan melukai orang lain ini tentu saja selain merugikan orang lain juga merugikan diri sendiri. Sebab menyakiti, melukai orang lain dengan sebab atau tanpa sebab adalah perbuatan kriminal yang melanggar hukum. Pelakunya bisa terkena pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Vandalisme yang tak patut 
Vandalisme yang tak patut 
Beberapa kelompok yang menyebut diri mereka anggota geng, melakukan aksi vandalisme. Yaitu mencoret-coret tembok dan fasilitas umum dengan nama geng mereka untuk mengukuhkan eksistensi.Ini juga tindakan tak terpuji karena mengotori lingkungan.

Sejak ada aplikasi media sosial, seseorang melahirkan perasaanya dengan menulis status, atau membuat ciutan di Twitter.  Apakah ini ada  manfaatnya? Tentu saja ada. Selain populer dan banyak teman, akun yang telah memiliki banyak pengikut  di media sosial bisa menjadikan  follower mereka sebagai target promosi.

Maka tak heran, pemilik akun media sosial dengan berbagai cara bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah dari akun yang dikelolanya.

Menulis artikel memang pelengkap dari keberadaan mesin pencari di internet. Saat anda mengetikkan keyword di browser anda akan diarahkan sesuai kata yang terketik. Anda akan ditunjukkan berbagai model hasil penelusuran, baik berupa berita, web, foto, ataupun video.

Link yang dibuat oleh mesin pencari itu menuju ke situs yang dibuat oleh para blogger atau weber.

Saat mengelola blog secara mandiri seorang blogger dituntut untuk menguasai bahasa html yang lumayan rumit. Dia harus mendaftarkan webnya di google console dengan maksud agar artikelnya bisa muncul dan bersaing dengan blog lain di mesin pencari. Saat hal semacam ini tidak dapat dilakukan, artikel yang di tulis seorang blogger akan kering tanpa makna karena tidak bisa muncul di mesin pencari.

Beruntunglah anda bergabung sebagai kompasianer, tanpa perlu melakukan hal yang rumit artikel anda akan otomatis muncul di web Kompasiana dengan hanya mengetik nama anda yang telah tervalidasi.

Dengan semboyan beyond blogging, Kompasiana telah membuat banyak uneg-uneg dan aspirasi ribuan warganet  terwadahi. Anda tak perlu menunggu sampai berapa view artikel anda akan dihargai, tapi dengan kriteria yang telah dibuat oleh admin, anda akan mendapatkan reward berdasarkan seleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun