Mohon tunggu...
Mas muzakki khozinul firdaus
Mas muzakki khozinul firdaus Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

lahir ditempat yang dapat dilihat tanpa tirakat,sedang menjalani karma,mencoba dan berproses menjadi freelancer yang benar menurut agama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diary Depresi Pujangga Mati

11 Desember 2021   10:20 Diperbarui: 11 Desember 2021   10:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau pikir hanya kau yang bernasib buruk,
kau pikir hanya kau yang sengsara ,
kau pikir hanya kau yang putus segalanya ,
kau pikir hanya kau yang sakit hati atas segalanya ,
kau pikir hanya kau yang merasa kesepian ,
kau pikir hanya duniamu sesukamu,
kau pikir hanya kau yang jadi perhatian,
kau pikir hanya untukmu segalanya seharusnya,
kau pikir hanya kau yang tahu segalanya,
kau pikir hanya kau yang berhak segalanya,
kau pikir hanya kau seharusnya berkuasa,
kau pikir hanya kau seharusnya yang dicinta,
kau pikir hanya kau seharusnya yang disayang,
kau pikir hanya kau seharusnya yang dipuja,
kau pikir hanya kau yang mengerti segalanya,
kau pikir hanya kau yang seharusnya dimengerti,
kau pikir hanya kau yang salah atau benar seharusnya,
seiring waktu segala yang disekitarmu sirna
seiring bertambah usiamu berkuranglah hidupmu
seiring rasa yang beraneka cerita,berbeda-beda
pikirkan kembali semua pernyataan,pertanyaan,jawaban
dan semua yang telah kau dapatkan dalam kehidupan
sesuaikah dengan aturan dan keyakinanmu
yang telah kau jadikan pilihan dihidupmu
tiada kehidupan tanpa agama dan budaya
tanpa agama dan budaya, kehidupan hampa
kekosongan adalah kehidupan
kehidupan adalah kematian
kematian adalan keabadian
renungkan dalam kegelapan
rasakan dalam kesepian
maaf hanya kumur-kumur
dengan huruf dan kata
memenuhi secangkir air
kehidupan fatamorgana.

untukmu yang putus dan pupus

Gn.Pegat,Ponggok,Srengat,Blitar

Sabtu 00:20 wib,11-desember-2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun