kau pikir hanya kau yang bernasib buruk,
kau pikir hanya kau yang sengsara ,
kau pikir hanya kau yang putus segalanya ,
kau pikir hanya kau yang sakit hati atas segalanya ,
kau pikir hanya kau yang merasa kesepian ,
kau pikir hanya duniamu sesukamu,
kau pikir hanya kau yang jadi perhatian,
kau pikir hanya untukmu segalanya seharusnya,
kau pikir hanya kau yang tahu segalanya,
kau pikir hanya kau yang berhak segalanya,
kau pikir hanya kau seharusnya berkuasa,
kau pikir hanya kau seharusnya yang dicinta,
kau pikir hanya kau seharusnya yang disayang,
kau pikir hanya kau seharusnya yang dipuja,
kau pikir hanya kau yang mengerti segalanya,
kau pikir hanya kau yang seharusnya dimengerti,
kau pikir hanya kau yang salah atau benar seharusnya,
seiring waktu segala yang disekitarmu sirna
seiring bertambah usiamu berkuranglah hidupmu
seiring rasa yang beraneka cerita,berbeda-beda
pikirkan kembali semua pernyataan,pertanyaan,jawaban
dan semua yang telah kau dapatkan dalam kehidupan
sesuaikah dengan aturan dan keyakinanmu
yang telah kau jadikan pilihan dihidupmu
tiada kehidupan tanpa agama dan budaya
tanpa agama dan budaya, kehidupan hampa
kekosongan adalah kehidupan
kehidupan adalah kematian
kematian adalan keabadian
renungkan dalam kegelapan
rasakan dalam kesepian
maaf hanya kumur-kumur
dengan huruf dan kata
memenuhi secangkir air
kehidupan fatamorgana.
untukmu yang putus dan pupus
Gn.Pegat,Ponggok,Srengat,Blitar
Sabtu 00:20 wib,11-desember-2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H