Mohon tunggu...
Muqit Nuris
Muqit Nuris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hasil Kerajinan Anak Negeri

26 Februari 2018   23:14 Diperbarui: 26 Februari 2018   23:37 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kerajinan tangan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan).Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang- barang.Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang - barang bekas seperti botol bekas, kardus,dan plastik makanan. Arti yang lain ialah usaha yang berterusan penuh semangat ketekunan, kecekalan, kegigihan, Keuletan dan berdaya maju dalam melakukan suatu perkara.

Kerajinan Tangan bisa disebut juga suatu kegiatan dalam menciptakan suatu bentuk produk yang dominan menggunakan tangan manusia, yang sangat minim dalam penggunaan mesin atau alat otomatis.Hal yang lumrah atau biasa dalam pembuatan kerajinan tangan adalah mengangkat suatu nilai dari bahan atau barang yang tidak layak pakai (barang bekas), sehingga memiliki fungsi untuk kehidupan dan tentunya bernilai ekonomis yang tinggi. Dalam Kerajinan Tangan, kapasitas produksi terukur dari jumlah orang yang terlibat didalamnya.Selain itu adanya pengaruh ketersediaan bahan baku utama dan pendukung,karena bahan bekas ketersediannya tidak bisa diprediksi,kecuali dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut menggunakan lebih banyak bahan baru.Bahan yang biasa digunakan untuk kerajinan tangan adalah bahan baru yang bisa kita beli ditoko juga menggunakan barang bekas layak pakai, serta bahan yang melalui pendaurulangan. Salah satu kerajinan tangan yang paling sering disukai di kalangan masyarakat yaitu lampion.

Lampion merupakan jenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin didalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas tebal atau sutera berwarna merah. Tapi yang akan saya bahas kali ini yaitu tentang lampion stick, tentunya tidak asing bagi kita jika mendengar nama tersebut, Warna dan bentuknya juga sering menarik perhatian banyak orang. Nah disini saya akan membahas tentang lampion yang terbuat dari stick. Apa itu lampion stick? Yaitu lampion yang terbuat dari beberapa batang stick yang di rangkai dengan berbagai macam bentuk. Lampion ini sering kita lihat di berbagai tempat misalnya di mall, rumah, internet, caffe, dll. Harganya pun tidak terlalu mahal dan mudah di dapatkan.  Tapi sebagian orang terkadang ada yang lebih tertarik memproduksinya daripada mengkonsumsinya karena pembuatannya yang tidak terlalu sulit dan dapat menghasilkan uang.  Tentunya ada yang penasarankan mengenai pembuatan dan  bahan untuk membuat lampion dari stick, berikut bahan yang di perlukan:

  • Stick eskrim
  • Lem kayu
  • Silet (untuk merapikan  susunan stick)
  • Lampu kecil
  • Kabel

Cara pembuatannya yaitu dengan menempelkan stick dengan stick yang lain memakai lem sesuai bentuk yang kita inginkan, susun sampai bentuknya menjadi rangkaian yang indah, lalu pasang lampu yang sudah di sediakan dan rangkai dengan kabelnya. Setelah selesai di rangkai maka kita tinggal mencolokan kabelnya ke stop kontak yang tersedia atau bisa langsung di jual.

                Sudah banyak orang yang memproduksi lampion stick, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Banyak gaya atau cara orang memasarkan hasil produksinya sendiri,  Di zaman now hasil produksi seperti ini mudah di pasarkan apalagi sudah banyak aplikasi yang menyediakan untuk jual beli. Jadi kita tidak perlu ragu lagi untuk memasarkan hasil produksi kita sendiri.

Sekian artikel ini saya tulis, semoga bemanfaat.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun