Gentrifikasi adalah proses perubahan sosial dan ekonomi di suatu kawasan perkotaan, di mana kelas sosial menengah ke atas berpindah ke kawasan yang sebelumnya dihuni oleh kelas sosial menengah ke bawah. Proses ini biasanya ditandai dengan meningkatnya harga properti, meningkatnya investasi swasta, dan meningkatnya nilai tanah di kawasan tersebut.
Gentrifikasi dapat berdampak positif dan negatif bagi suatu kawasan. Dampak positifnya antara lain:
- Peningkatan kualitas lingkungan
- Peningkatan ekonomi
Dampak negatif gentrifikasi antara lain:
- Pemiskinan
- Perubahan budaya
Dampak negatif gentrifikasi yang paling dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah adalah pemiskinan. Masyarakat berpenghasilan rendah biasanya tidak mampu bersaing dengan harga properti yang meningkat. Hal ini dapat menyebabkan mereka tergusur dari tempat tinggal mereka dan harus pindah ke kawasan yang lebih kumuh dan tidak layak huni.
Selain itu, gentrifikasi juga dapat menyebabkan perubahan budaya di suatu kawasan. Masyarakat berpenghasilan rendah yang tergusur biasanya membawa budaya mereka sendiri. Hilangnya masyarakat berpenghasilan rendah dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya suatu kawasan.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak negatif gentrifikasi terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat dilakukan:
- Pemerintah dapat menyediakan subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
- Pemerintah dapat menetapkan harga properti yang terjangkau
- Pemerintah dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di kawasan yang sebelumnya dihuni oleh kelas sosial menengah ke bawah
Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, pemerintah dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk tetap tinggal di tempat tinggal mereka dan mempertahankan identitas budaya mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H