Mohon tunggu...
Kang Mamuk
Kang Mamuk Mohon Tunggu... Perawat - Healthpreneur... Penulis..

Berbagi Ilmu.. Berbagi Manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BCA Cardless.. Solusi Disaat Darurat

26 September 2019   08:42 Diperbarui: 26 September 2019   09:01 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kang kamu nggak usah ke kantor dulu, langsung aja ke Rumah Sakit Dr.R. Soedarsono, teman kita Awan kecelakaan tertabrak truck dan sekarang nggak sadarkan diri. Barusan aku dikabari perawat yang bertugas di sana"

Begitu menerima telepon mengenai kabar tersebut, tanpa pikir panjang langsung saja aku berangkat ke RS Dr.R. Soedarsono. Pikiranku langsung melayang. Bagaimana jika nyawanya tidak bisa tertolong, bagaimana jika terjadi trauma pada kepalanya, bagaimana jika.. Ah semua andai-andai yang buruk langsung muncul di benakku.

Sesampai di RS, aku langsung menuju IGD tempat Awan dirawat. Awan adalah teman terbaikku saat mulai bekerja sebagai PNS di Kabupaten Pasuruan. Teman yang selalu ceria, selalu ada saat ku membutuhkannya, dan sangat mengerti tentang aku. Tidak ada teman sebaik dia. Meskipun aku sering memarahinya, sering berbuat seenaknya, bahkan sering menyakitinya. Dia tetap selalu memaafkan. Oh rasanya aku tidak sanggup untuk kehilangan dirinya.

Saat itu kulihat Awan hanya diam dengan muka lebam, matanya kebiruan dan tampak bekas darah pada telinganya.

Ya Allah... Tubuhku langsung langsung lemas dan pikiran seakan berhenti, tidak tahu harus berbuat apa.. Temanku pasti mengalami trauma kepala dan pasti membutuhkan waktu yang panjang untuk memulihkannya. Tanda lebam di sekitar mata dan bekas darah ditelinga secara medis itu menunjukkan adanya trauma kepala dan kemungkinan terjadi perdarahan intracranial.

Perlahan kuhampiri tubuhnya yang lemah dan tangannya masih terasa dingin. Aku coba terus menguatkan diri agar tidak menangis didepannya.

Melihat ada yang mendekati Awan, Perawat yang jaga langsung mendekatiku. Sabar ya pak. Apakah anda saudaranya Pak Awan? Tanya perawat.

Saya temannya Pak. Oh ya.. Apa keluarganya sudah dihubungi?

Belum pak. Kami masih sibuk merawat pak awan dan berusaha menstabilkan kondisnya. Sekarang mau dilakukan CT Scan untuk mengetahui secara jelas seberapa berat trauma kepalanya, semoga saja tidak ada perdarahan dan hanya trauma ringan saja.

Ya.. semoga saja...

Ini pak resep obat dan alat yang harus segera di belikan. Perawat memberikan resep kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun