Mohon tunggu...
Emdeje Mdj
Emdeje Mdj Mohon Tunggu... -

Pernah menjadi reporter, bekerja di beberapa bank dan kini terdampar di pemerintahan. Hobi makan, nulis dan punya obsesi jadi usahawan.\r\ncomplicated dan "mbulet". Suami dari seorang wanita dan ayah dari Ara.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Upacara 17-an dengan Mimpi Perubahan

19 Agustus 2011   07:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan perubahan memang terjadi di republic ini. Berbagai persiapan dan rancangan atas sebuah perubahan mulai dan sudah disusun oleh seluruh lembaga atau instansi pemerintah. Ada yang telah berjalan tetapi tak sedikit banyak yang masih berupa konsep. Dan prakteknya masih jauh dari kenyataan. Maklum, para pejabat yang kini menduduki posisi penting di Republik ini merupakan produk-produk masa lalu yang masih enggan untuk melakukan perubahan.

Namun pesimis ini juga tidak berlaku untuk semuanya maklum beberapa instansi telah menggenjot dengan perubahan budaya dengan memunculkan nilai-nilai dasar dalam berorganisasi. Contoh saja kementrian Keuangan. Di bawah komando Agus Martowardoyo, kementrian ini mencoba untuk menginternalisasi nilai-nilai yang diyakini akan membantu dan mempercepat proses perubahan di instansi ini.

Sementara di lembaga pemerintah masih terhuyung-huyunguntuk membaiat warga instansi tersebut dengan nilai-nilai yang diyakini akan mempu mendorong perubahan yang diinginkan. Namun saying, lembaga ini sepertinya hanya mengejar program remunerasi sehingga proses perubahan hanya sebatas di atas kertas.

Keluhan di tiap-tiap upacara 17-an selalu muncul. Mulai perilaku buruk pegawai yang suka mengambil barang kantor hingga perilaku pegawainya yang hanya mengejar absen agar pemberian insentif yang sudah dan tengah berlangsung ini tidak hilang sia-sia. Tetapi kinerja tak kunjung berubah dan remunerasi yang menjadi tujuan akhir instansi ini tak kunjung datang.

Entah ada kesungguhan dan konsistensi atau hanya mengejar remunerasi. Upacara 17-an kian menjadi basi….

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun