Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saat KPK dan Polri di Warung Kopi

25 Januari 2015   12:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14221396201463199137

[caption id="attachment_393103" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi KPK dan Polri | gambar: okezone.com |"][/caption]

Penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Polri kemarin hari Jum'at, 23 Januari 2015 mau tidak mau membuat masyarakat Indonesia ramai mempergunjingkan peristiwa tersebut.

Bahkan hastag #SaveKPK pun sempat menjadi trending topic. Hal itu tidak luput dari peran media yang begitu gencar mengekspos pasca penangkapan.

Dan kita pun tidak perlu susah-susah mencari informasi terkini. Baik itu televisi, surat kabar, facebook, twitter, bahkan media online (seperti web-blog) banyak yang mengupas kejadian KPK dan Polri tersebut. Saling berebut mau membuktikan juga bahwa saya yang pertama kali mendapatkan berita tersebut.

Termasuk di Kompasiana, ternyata banyak tulisan Kompasianer yang bertengger membahas perihal penangkapan tersebut. Tak mau ketinggalan, KompasianaTV akhirnya tampil dengan tema penangkapan BW.

Saya pribadi --terus terang-- kemarin saya mengikuti perkembangannya di televisi. Sampai-sampai mandi pun kemalaman karena eman-eman jika ketinggalan berita tersebut.

Meskipun BW akhirnya hanya diperiksa, tidak jadi ditahan, tapi hanya dilakukan penangguhan penahanan. Namun, rakyat sudah terlanjur diberi tontonan gratis bagaimana sepak terjang KPK dan Polri di Jum'at Keramat tersebut. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau harus dimakan. Kira-kira seperti itu perumpamaannya. Rakyat sudah terlanjur melihat, mau tidak mau harus ikut membahas.

Akibatnya sepanjang hari kemarin (Sabtu, 24/01/2015), beberapa orang yang saya temui baik itu di kantor, maupun di warung kopi, bahkan seorang penumpang yang duduk santai di dalam angkot tampak serius nan antusias membicarakan KPK dan Polri.

Beberapa omongan dari warga yang saya dengar kurang lebih seperti ini.

1. Kalau seandainya BW memang bersalah, cara nangkepnya jangan gitu donk. Kayak nangkep bandar narkoba saja. Polisi perlu banyak belajar dari KPK bagaimana cara nangkap pejabat negara yang jadi tersangka.

2. BG yang sudah ditetapkan tersangka saja tidak langsung ditangkap KPK. Lha ini, BW baru saja ditetapkan tersangka kog langsung tangkap main seruduk aja. Coba liat tuh kasus-kasus rakyat kecil yang sudah tahunan nggak kelar-kelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun