Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menelisik Berubahnya tokobagus.com menjadi olx.co.id dari Perspektif Negatif

30 Mei 2014   17:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="271" caption="sumber gambar: blog.masluhjamil.com"][/caption]

Situs online yang berdiri sejak 9 Juni 2005 ini didirikan oleh 2 orang pemuda asal Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker.

Keputusan yang riskan sebenarnya, untuk merubah nama. Belum lagi jika brandingnya sudah terbentuk di berbagai kalangan masyarakat.

Ditilik dari dunia marketing, walaupun isi sama atau bahkan lebih baik, tetapi apabila kemasan, warna, bahkan type font berbeda, banyak konsumen mempertanyakan. Ini produk asli apa aspal? Kalau asli KW berapa? Kalau aspal, kog harganya sama dengan aslinya.

Nah lo... bagaimana pucuk pimpinan menelaah respon konsumennya. Bagaimana beratnya sales marketing memberikan penjelasan kepada konsumennya. Lantas, bagaimana perasaan Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker pendiri tokobagus.com dan team yang selama ini melahirkan dan membesarkannya?

Mungkin apabila pertanyaan tersebut diajukan, jawabnya pun akan datar-datar saja, normatif! Tetapi dapat diyakini, direlung hati mereka yang paling dalam sedalam-dalamnya lautan yang paling dalam di dunia ini, ada perasaan kecewa meskipun hanya setitik embun.

Dan yang lebih parah lagi, besarnya dana yang dihabiskan untuk melakukan re-edukasi kepada konsumen tidak sebanding dengan hanya perubahan nama. Berapa besar dana yang sudah dikeluarkan untuk pengenalan tokobagus.com ke masyarakat melalui media cetak maupun elektronik. Dana yang telah dipakai pun menguap dengan sia-sia seiring berubahnya menjadi nama olx.co.id.

Saya yakin, direksi dan investor olx.co.id d/h tokobagus.com sudah memikirkan matang-matang perubahan tersebut. Akan tetapi, masih akan diperlukan waktu lama untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Perlu waktu untuk melakukan brainstrome ke benak alam bawah sadar masyarakat, khususnya masyarakat yang baru-baru kenal tokobagus.com dan kenal internet.

Saya pribadi kurang faham. Kalau hanya masalah besarnya prosentase saham harus merubah image yang selama ini sudah terbangun dan terbenam di alam bawah sadar masyarakat.

Seperti pepatah lama yang beredar di kalangan masyarakat bawah, "ganti mentri, ganti aturan" :D. Mengapa tidak dibiarkan saja masih tokobagus.com walaupun secara kepemilikan adalah olx.co.id

Leonita Julian, seorang pakar kehumasan di Indonesia bercanda "Nama Tokobagus sudah nempel. OLX kalau dieja O eleks. Kebalikannya Tokobagus dong".

Namun, inilah saat yang tepat bagi rival olx.co.id d/h tokobagus.com untuk meningkatkan performa kinerjanya. Bahwa persaingan itu pasti dan harga mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun