Bulan Agustus, bulan dimana bangsa kita merayakan Kemerdekaannya. Lebih tepatnya 70 tahun yang lalu pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa kita sepakat memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Soekarno-Hatta, yang dikenal dengan Dwi Tunggal ini sebagai pendiri bangsa Indonesia.
Ilustrasi, sumber gambar : screenshoot youtube
Siapa yang tak kenal lagu “Hari Merdeka”. Lagu yang lebih sering dinyanyikan pada bulan Agustus ini. Sebuah lagu yang merupakan karya nasional dari H. Mutahar dan dirilis pada tahun 1946. Mulai dari anak kecil, hingga kakek nenek pun hafal lagunya.
Bagi yang masih penasaran, atau memang baru belajar lagu ini karena kemarin kepala baru terbentur tembok, bisa disimak lagi lagu kebangsaan ini.
Hari Merdeka (17 Agustus 1945)
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Sekilas, nampak tidak ada masalah dalam lagu tersebut. Setelah saya amati dan saya baca berulang-ulang. Akhirnya ketemu deh, kalau di lagu ini ada yang janggal. Kalau tidak percaya, coba deh, dilihat, dirasa, dan kalau perlu baca dengan keras agar tetangga 40 rumah ke depan, ke belakang, samping kanan dan kiri mendengar suara kamu. Biar mereka tahu siapa orang yang nantinya akan diantar masuk RSJ terdekat.
Betul kan, setelah dibaca berulang-ulang sambil tahan nafas, akhirnya ketahuan. Kalau memang tujuh belas agustus itu adalah tanggal kemerdekaan. Sekali lagi, tanggal kemerdekaan. Bukan hari kemerdekaan.
Akhirnya, sekarang ketahuan kan. Dimana janggalnya. Agaknya tidak hanya lagu ini saja yang ada kejanggalan. Sebelumnya, lagu “Ibu Kita Kartini” pun sudah terlebih dahulu diketemukan kejanggalannya, yang sering dipakai dalam acara lawak. Bahwa Kartini, nama sebenarnya bukanlah Raden Adjeng Kartini, bukan pula Raden Ayu Kartini. Akan tetapi, Harum namanya. (Masluh Jamil)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H