Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Kedua: Jokowi Think Global, Local Action

17 Juni 2014   03:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:26 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Debat Capres yang dilaksanakan kemarin Minggu (15/06/2014) di Hotel Grand Melia, Jakarta, banyak yang mengatakan lebih baik daripada Debat Perdana (09/06/2014). Kalau menurut saya pribadi sich, semua ada plus minus nya.


Debat yang kali ini di moderatori oleh Ahmad Erani Yustika, dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang dan juga Direktur Eksekutif INDEF (Institute for Development of Economics and Finance).


Meskipun di awal-awal sesi para debater terlihat begitu kaku, namun perlahan tapi pasti suasana panggung dapat dikendalikan oleh keduanya. Pakaian yang dipakai pun masih sama dengan Debat Perdana. Jokowi memakai jas hitam, Prabowo memakai baju putih.


Strategi Singkatan


Dalam debat kedua ini, Jokowi banyak menggunakan singkatan-singkatan dalam sesi pertanyaan yang ditujukan kepada Prabowo.


Misalnya saja saat Jokowi meminta pandangan Prabowo tentang DAK dan DAU. Diluar dugaan, ternyata Prabowo mengetahui kepanjangan DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum), hal itu bisa dilihat saat Prabowo menjawab dengan menjelaskan kepanjangan masing-masing singkatan.


Kemudian disesi berikutnya, Jokowi menanyakan kepada Prabowo bagaimana cara untuk meningkatkan TPID. Dan ternyata Strategi Singkatan ini berhasil.


Hal ini ditandai dengan Prabowo mengajukan pertanyaan balik ke Jokowi tentang TPID (Tim pengendalian Inflasi Daerah). Mungkin Jokowi ingin mengetahui seberapa luas pemahaman Prabowo tentang istilah-istilah yang ada di pemerintahan.


Usai debat disela-sela press conference, Jokowi menambahkan bahwa istilah-istilah itu penting dan harus dikuasai oleh capres. Karena siapa pun nanti presiden yang terpilih, ia yang akan memegang pemerintahan.


Pembangunan Infrastruktur


Penjelasan Jokowi mengenai pembangunan infrastruktur pun lebih detail. Ia menjelaskan tentang Tol laut, Peningkatan fungsi dan jalur kereta api. Sehingga nantinya akan ada Tol Laut / Kereta Api dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu, ia pun menjelaskan perlu adanya double track sehingga distribusi logistik akan merata dan tidak ada ketimpangan harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun