Mohon tunggu...
Maslihatun
Maslihatun Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Maslihatun, guru di salah satu SMK di Kota Slawi, Kab. Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Saya mengajar mata pelajaran Informatika. Saat ini saya sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak bagi Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Besar harapan saya dengan membuat blog ini saya bisa menyelesaikan tugas pada kegiatan tersebut dan menyalurkan bakat saya di bidang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

24 April 2024   13:50 Diperbarui: 24 April 2024   13:56 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

  1. Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 saat saya mempelajari filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dimana banyak sekali pemikiran beliau yang mendasari arah dan kebijakan pendidikan di Indonesia. Seperti semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo (seorang guru harus menjadi teladan bagi murid baik dalam berpikir, berkata dan bertindak), Ing Madyo Mangun Karso (seorang guru menjadi pemberi semangat, memotivasi murid untuk berkarya), Tut Wuri Handayani (seorang guru mendorong murid untuk bisa berbuat lebih baik). Istilah pembelajaran yang berpihak pada murid menjadi penting karena semua kegiatan pengajaran dan pendidikan yang diselenggarakan sebagai wujud penghambaan guru pada murid untuk menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan, membuat anak termotivasi, terus berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zaman untuk mempersiapkan mereka terjun dalam masyarakat dan mencapai kesejahteraan.

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.2 saat saya mempelajari tentang nilai-nilai guru penggerak diantaranya seorang guru harus berpihak pada murid (seorang guru melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid), inovatif (seorang guru selalu mempunyai ide atau gagasan untuk membuat pembelajaran lebih menarik bagi murid), reflektif (seorang guru harus selalu melakukan kegiatan refleksi atas pembelajaran yang dilaksanakan, refleksi dilaksanakan bersama murid, rekan sejawat, juga diri sendiri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran), kolaboratif (seorang guru sellau berkolaborasi dengan murid, orang tua murid, sesama guru dan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang ada di satuan pendidikan) dan mandiri (seorang guru harus terus meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pelatihan, seminar, dan ikut aktif dalam komunitas belajar ataupun musyawarah guru mata pelajaran). Dan banyak hal yang membuat saya terus memotivasi diri saya saat mempelajari peran guru penggrerak diantaranya Menjadi Pemimpin Pembelajaran, Menjadi Coach Bagi Guru Lain, Mendorong kolaborasi, Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency), Menggerakkan Komunitas Praktisi. Menurut saya hal itu sangat menyenangkan.

Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah bahwa dalam Modul 1.1 saya mempelajari filosofi pemikiran KHD yang kemudian menjadi landasan pendidikan dan pengajaran di Indonesia yang kemudian ditungkan dalam modul 1.2 yaitu bagaimana pemikiran KHD tersebut di modul 1.1 akan mudah direalisasikan jika saya mempelajari, memahami dan menerapkan nila-nilai guru penggerak dan peran guru penggerak seperti apa yang dituangkan dalam modul 1.1.

  1. Perasaan:

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan dikuliti, diminta introspeksi, dan diharuskan untuk melakukan perubahan. Jika dulu saya mengajar murid dengan selesainya materi dan nilai yang bagus menjadi fokus utama saya mengajar, ternyata salah. Setelah saya mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 sebagai bekal saya untuk menjadi guru yang baik yang mempunyai nilai dan peran yang sangat kompleks dan mencakup semua hal baik dalam diri, rekan sejawat, murid bahkan masyarakat. Kalau dulu saya lebih suka berpikir aman dan tenang tetapi sekarang pikiran saya lebih berkembang bagaimana mengajak rekan sejawat ikut serta perubahan positif setelah saya mempelajari modul 1.1 dan 1.2 ini.

  1. Pembelajaran:

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa murid membutuhkan guru untuk memenuhi nilai sesuai dengan standar yang ditetapkan. Guru bisa bersifat egois dan semua harus dituruti murid dengan berbagai cara dilakukan guru untuk membuat murid merasa apa yang diperintahkan guru adalah wajib.

Sekarang saya berpikir bahwa pembelajaran yang berpihak pada murid adalah esensi pendidikan dan pengajaran sesungguhnya dimana pembelajaran pada murid akan membuat guru terus berinovasi dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada, berkolaborasi dengan berbagai pihak, selalu berefleksi dengan murid, rekan sejawat dan kepala sekolah, dan guru selalu memotivasi dan menggerakkan dirinya untuk mengikuti kegiatan pelatihan, seminar serta ikut aktif dalam komunitas belajar dan musyawarah guru mata pelajaran yang ada di daerahnya.

  1. Penerapan ke depan (Rencana): 

Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak diantaranya;

  • Menyusun perangkat pembelajaran dengan metode pembelajaran, media pembelajaran yang berpihak pada murid, menerapkan pembelajaran berdifferensiasi.
  • Melakukan refleksi setiap akhir pembelajaran dengan diri sendiri dan murid. Refleksi dengan rekan sejawat ataupun kepala sekolah dilakukan secara rutin paling tidak setiap akhir semester.
  • Membuat media pembelajaran, soal-soal ataupun penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada sebagai bagian dari inovasi yang saya lakukan.
  • Terus berkolaborasi dengan murid, rekan sejawat, kepala sekolah, serta orang tua murid dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Mengikuti berbagai pelatihan mandiri yang melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), berbagi praktik baik pada komunitas belajar di sekolah.

Selain itu saya akan selalu belajar dan menerapkan kompetensi-kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin di lingkungan sekolah, yaitu: mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah.

Dengan dukungan dari berbagai pihak saya yakin dan percaya diri mampu memiliki nilai-nilai guru penggerak serta mampu memegang peran sebagai guru penggerak nantinya yaitu Menjadi Pemimpin Pembelajaran, Menjadi Coach Bagi Guru Lain, Mendorong kolaborasi, Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency), Menggerakkan Komunitas Praktisi.

Maslihatun

ICT

Rabu, 24 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun