Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Hati yang Tertinggal

8 Februari 2019   15:10 Diperbarui: 8 Februari 2019   15:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah lupa pada hati yang tertinggal
segenap perasaan terurai sampai ke akar
yang berkawan dengan lumut yang antri di permukaan
melekat erat dengan sentuhan jiwa yang tenang

Mata yang sejak kemarin sulit dipejamkan
meneteskan air mata pertanda kerinduan yang dalam
Sampai di ujung malam terbawa perasaan

Hati yang tertinggal
menuntun jiwa ini berlaku sabar
bersandar pada kekuatan alam bawah sadar
seraya memeluk nur Ilahi yang menerangi gelapnya malam

Di sini
Kaki ini menapak bersama dinamika
mengikuti irama jiwa yang kerap berubah arah
sesekali melompat dan berjingkat
bersama romantika kehidupan.
yang sulit dikendalikan

Di sini
Hati terasa beku menatap ujung senja
yang sebentar lagi beranjak ke peraduan
mengais sisa-sisa perasaan yang lebur bersama kegelapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun