Seusai melihat dan menikmati keindahan air terjun Puteri yang berada di lokasi objek wisata Taman Hutan Raya atau TAHURA Sultan Adam Mandiangin Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Ahad,23 Desember 2018, pada sekitar pukul 15.30 WIT, maka dilanjutkan menuju benteng Belanda yang berada di atas gunung di TAHURA tersebut. Â Rasa panasaran untuk melihat langsung bagaimana bentuk benteng tersebut, membuat penulis memberanikan diri menjalankan mobil menuju ke titik puncak sebuah gunung di kawasan TAHURA Sultan Adam tersebut.
Penamaan TAHURA ini diambil dari nama seorang raja dari Kerajaan Banjar yang sangat terkenal menantang penjajah Belanda pada masa itu, yang bernama Sultan Adam Al --Watsiq Billah bin Sultan Sulaiman Saidulllah II. Â Kawasan hutan raya ini menjadi pusat konservasi alam yang berada di kawasan pegunungan Meratus yang membentang dan berada di hampir seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sekitar pukul 15.40 WIT, penulis memulai menjalankan mobil menapaki jalan beraspal yang masih terlihat baru untuk menuju benteng Belanda dan juga pemandian yang berada di bagian puncak gunung. Awalnya jalan yang dilewati beberapa kilometer masih beraspal bagus dan lebar, namun ketika makin ke atas, kondisi jalannya kurang baik, sempit dan banyak tikungan tajamnya. Dengan segala kemampuan dan keberanian yang ada, penulis terus menjalankan mobil, meski isteri di samping tidak berani memandang ke sebelah kiri mobil, karena di sampingnya merupakan jurang yang dalam.
Selanjutnya, sekitar pukul 16.30 WIT, kami sudah berada kembali di titikawal masuk kawasan TAHURA Sultan Adam Mandiangin untuk selanjutkan pulang ke Pelaihari, Tanah Laut. Hari masih mendung dan kemungkinan besar akan turun hujan lagi. Kondisi jalan di pintu masuk TAHURA Sultan Adam Mandiangin ini licin dan becek, sehingga harus sangat berhati-hati menjalankan mobil atau sepeda motor. Sekitar pukul 17.00 WIT, kami meninggalkan kawasan TAHURA Sultan Adam Mandiangin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H