Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Alam Loksado nan Indah

12 Desember 2018   19:21 Diperbarui: 12 Desember 2018   19:29 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Sungai Amandit yang berada di Loksado, mengalir tenang dan langsung dari sumbernya di Pegunungan Meratus | dokpri

Kami,  rombongan kepala sekolah dalam rangka kegiatan perjalanan wisata MKKS SMP Tanah Laut, Sabtu tanggal 13 Oktober 2018 yang lalu, tiba di penginapan Graha Wisata Amandit desa Muara Hatip Loksado,  sekitar pukul 15.30 WIT. Setelah semua turun dan membawa barang bawaan dari bus, kami kumpul di sebuah ruang terbuka dengan latar pemandangan alam pegunungan yang indah,  untuk mendapatkan  informasi dan pembagian kamar tidur.  Setiap kamar diisi oleh 4 orang, terkecuali bagi peserta yang membawa isteri dan keluarga. Penulis dan rpmbongan juga mendapat jatah makan malam dan makan pagi serta mimunan dan makan ringan.

Sementara rombongan kami mendapatkan informasi dari pihak pengelola penginapan, petugas tengah sibuk menyiapkan kamar untuk rombongan kami, karena kasur yang ada di dalam kamar tersebut hanya 2 buah, sehingga perlu ditambah 2 buah lagi sesuai dengan jumlah penghuni kamar yang sebanyak 4 atau lebih. Penginapan ini sudah dipesan sebelumnya, kalau saat hari 'H'nya , maka kemungkinan tidak mendapatkan penginapan, karena sudah banyak dipesan orang untuk menikmati libur akhir pekan.

Alhamdulillah, semua peserta rombongan mendapatkan kamar masing-masing. Ada 10 buah kamar yang kami pesan sesuai dengan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan perjalanan wisata ini. Penulis menempati kamar nomor 12 bersama dengan Agus Darmadi, Mehrab, dan A.Rifa,i. Luas kamar tempat kami menginap ini berukuran 4 x 6 meter, dengan fasilita kamar mandi dan WC di dalam, kipas angin, dan meja-kursi. Bagunanannya terbuat dari kayu dan berbentuk panggung, seperti sebuah asrama, saling berhadapan. Di tengah-tengah ada aula terbuka untuk mengadakan pertemuan dan makan bersama.

Selesai membereskan barang dan perlengkapan yang dibawa, penulis dan peserta lainnya keluar kamar dan melihat-lihat pemandangan alam yang ada di sekitar. Sore itu cuaca sangat bersahabat, tidak panas dan juga tidak hujan. Penulis dan kawan-kawan lainnya turun menuju sungai yang airnya sangat jernih  dan kondisinya sedang surut. Beberapa kawan ada yang mandi di sungai, sedangkan penulis dan Iriansyah mencoba menaiki rakit yang ada di sungai tersebut.

Meski lelah setelah menempuah perjalanan ratusan kilometer, namun setelah sampai di Loksado yang masih alamnya masih asri ini, tidak membuat kami lelah dan istirahat di kamar. Kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya,  dengan melakukan sesi foto selfi maupun bersama oleh peserta, baik kamera handphon maupun kamara biasa. Terlihat peserta masih semangat, meski diantara kami ini sudah berusia di atas 50 tahun.  Kelelahan dapat terbayar dengan lunas setelah melihat dan menikmati pemandangan alam dan lingkungan yang asri di sekitar penginapan pada sore menjelang senja tersebut.

Air Sungai Amandit yang berada di Loksado, mengalir tenang dan langsung dari sumbernya di Pegunungan Meratus | dokpri
Air Sungai Amandit yang berada di Loksado, mengalir tenang dan langsung dari sumbernya di Pegunungan Meratus | dokpri
Penginapan yang kami tempati ini merupakan miliki Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelola oleh masyarakat lokas sekitar. Tarif kamar dan pelayanan menurut penulis cukup sesuai, karena lebih cenderung sederhana dan alami. Letak penginapan ini cukup tepat, karena tidak jauh di delakangnya ada aliran sungai Amandit yang bersih, sementara di seberang sungai tersebut terlihat 3 buah gunung yang lumayan tinggi. Ada satu gunung yang biasa pada umumnya, dan ada 2 (dua) buah gunung batu yang terlihat dari kejauhan dengan puncaknya yang tajam.

Ketika duduk di ruang terbuka sambil menikmati makanan atau minuman, maka saat mata kita arahkan ke seberang sungai,  kita menghadap pegunungan dengan kearsian dan keanggunannya. Sungguh sangat menyejukkan mata dan memenangkan hati melihat pemandangan alam sekitar yang indah, serasi, dan tentunya masih hijau.

Siapa yang tak tergoda akan keindahan alam Loksado yang indah diapit oleh Pegunungan Meratus yang asri | dokpri
Siapa yang tak tergoda akan keindahan alam Loksado yang indah diapit oleh Pegunungan Meratus yang asri | dokpri
  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun