Kalimantan Selatan memiliki beragam kesenian daerah yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, baik seni tari, drama, lukisan, maupun seni musik. Salah satu peninggalan seni musik yang masih ada dan bertahan diera milenial ini adalah musik Panting. Bagi pegiat seni di Kalimantan Selatan, musik Panting memang tidak asing, Â tetapi tidak demikian bagi masyarakat awam, terlebih lagi generasi milenial.
Perkembangan musik pop atau musik masa zaman now, terlebih lagi dengan mewabahnya KPop, maka semakin banyak kaum generasi melinial yang tidak mengetahui musik tradisional  dari budaya daerah atau negeri sendiri. Kondisi dan situasi seedemikian, menjadi sebuah tantangan dan pertarungan tersendiri bagi pegiat musik Panting di Kalimantan Selatan. Salah satu upaya para pegiat dan pemain musik Panting untuk memperkenal musik tersebut ke masyarakat umum  dengan tampil di Taman Siring Banjarmasin pada setiap hari Minggu, bersamaan dengan kegiatan masyarakat berwisata di objek wisata  tersebut.
Hadirnya pemusik Panting yang tampil di tengah khalayak pengunjung objek wisata Taman Siring Banjarmasin merupakan suatu upaya yang patut mendapat apresiasi bagi semua pihak.Â
Terlepas apakah nantinya masyarakat umum menerima atau mengapresiasi persembahan mereka yang tampil sederhana dan apa adanya. Namun yang jelas, pegiat dan pemusik Panting memiliki keinginan yang kuat untuk menjaga dan melestarikan seni budaya Banjar, dan kemudian menampilkan ke khalayak umum ditengah derasnya arus musik modern saat ini.
Pegiat dan pemusik Panting merupakan mereka yang berjuang dengan kemampuan yang seadanya ditengah persaingan industri musik nasional dan dunia yang sangat gencar.Â
Mereka berjuang untuk mewariskan budaya daerah Banjar, khususnya musik Panting bagi generasi mendatang, sehingga seni musik tersebut tidak hilang ditelan masa. Upaya mereka tersebut patut mendapat apresiasi dan dukungan semua pihak yang peduli dengan budaya daerah Banjar, khususnya pemerintah melalui dinas atau instansi terkait.
Masyarakat yang peduli dengan seni budaya daerah, khsususnya musik Panting sebaga musik tradisional Banjar, selama ini sudah bergerak dengan kemampuan yang ada. Oleh sebab itu, perhatian dan kepedulian tersebut perlu disokong dan didukung Pemerintah, khususnya Pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Penulis selaku penikmat musik tradisional khas Banjar, khususnya musik Panting, melihat musik tradisional Banjar ini belum banyak dikenal masyarakat luas, khususnya bagi kalangan generasi milenial. Kalangan generasi milenial lebih banyak mengenal musik pop, manca negara, musik K.Pop, dan musik modern lainnya.Â