Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNBK dan Problematikanya

2 November 2018   08:28 Diperbarui: 2 November 2018   09:07 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bercermin dari pengalaman dan kasus contek massal yang terjadi selama ini, UNBK diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi upaya meningkatkan mutu dunia pendidikan Indonesia, khususnya dalam penilaian hasil pendidikan. 

Tanpa mengurangi makna dan esensi proses pendidikan itu sendiri, penilaian pendidikan dengan UNBK dapat menjadi barometer yang lebih akurat bagaimana keberhasilan suatu daerah dalam dunia pendidikan yang sebenarnya. Keakuratan hasil penilaian pendidikan  melalui UNBK  dapat menjadi benang merah dari situasi dan kondisi nyata dunia pendidikan Indonesia selama ini. 

Penyelenggaraan Ujian Nasional yang berbasis komputer yang  sudah berjalan selama ini menunjukkan bahwa  dunia pendidikan Indonesia sudah selangkah lebih maju meskipun hal ini belum menggambarkan tingkat kemajuan dan mutu pendidikan Indonesia yang sangat beragam ini. UNBK setidaknya sudah membuka mata kita para pendidik  dan pemangku kepentingan dunia pendidikan untuk melek dan akrab dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi.

Kegiatan UNBK selama ini bukan berarti tanpa kendala. Keberhasilan penyelenggaraan UNBK sangat ditentukan oleh kesiapan sekolah penyelenggara dalam menyediakan sarana pendukung utama yaitu komputer, jaringan internet, dan ketersediaan pasokan listrik  yang memadai. 

Ketersediaan sarana tersebut menjadi syarat mutlak untuk penyelenggara UNBK. Oleh sebab itu, bagi sekolah yang tidak memiliki sarana tersebut tentunya tidak dapat melaksanakan sendiri UNBK secara mandiri.  Menyediakan sarana komputer atau laptop, jaringan internet, dan ketersediaan pasokan listrik  menjadi persoalan tersendiri bagi sekolah yang tidak memiliki sarana tersebut selama ini. 

Kemampuan sekolah yang terbatas, jaringan internet, dan ketersediaan pasokan listrik  PLN merupakan masalah yang sudah lama terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Jangankan komputer dan jaringan internet serta ketersediaan pasokan listrik , persoalan mendasar seperti buku pelajaran, media pendidikan, dan sarana dan prasarana lainnya masih banyak dirasakan oleh banyak sekolah di negeri ini.  

Dengan demikian, kesiapan untuk menyelenggarakan UNBK hanya dimiliki oleh sebagian kecil sekolah yang selama ini memang telah memilikinya, terutama sekolah yang berada di perkotaan dan telah tergolong Sekolah Standar Nasional (SSN), Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSB), atau Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Tentunya sekolah tergolong SSN, RSBI, dan SBI sangat kecil jumlahnya dibandingkan dengan sekolah yang ada di Indonesia.

Dunia pendidikan Indonesia harus terus maju dengan banyak melakukan inovasi dan perbaikan yang terus menerus,  seiring dengan kemajuan dan dinamika masyarakat serta teknologi informasi dan komunikasi, khususnya kegiatan UNBK.  Kemajuan dan mutu dunia pendidikan sangat ditentukan oleh banyak pihak pemangku kepentingan yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. 

Pemerintah, orangtua, dan masyarakat menjadi pilar pokok dalam menopang dan dan mendukung dunia pendidikan Indonesia yang bermutu. Demikian pula dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan penilaian pendidikan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun