Mohon tunggu...
Maslahatul Marwa (Mawar)
Maslahatul Marwa (Mawar) Mohon Tunggu... -

Perbankan Syariah IAIN Jember ~Alibaba

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsumsi Domestik Nasional

11 Oktober 2016   02:21 Diperbarui: 11 Oktober 2016   02:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

A. PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

  • Ekonomi Mikro
    - Pengertian : Mikro berasal dari kata “mikro” yang berarti kecil. Jadi ekonomi mikro boleh diartikan sebagai ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Berdasarkan pola dan ruang lingkung analisisnya, teori mikro ekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil secara individual dari keseluruhan kegiatan sebuah perekonomian. Isu pokok yang dianalisis dalam teori mikro ekonomi adalah bagaimana cara menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan.

  • -Perbedaan  : Harga adalah nilai dari suatu komoditas atau barang tertentu saja, Pembahasan tentang kegiatan ekonomi yang melibatkan secara individual. Contohnya permintaan dan penawaran, pasar, biaya dan laba atau rugi dari suatu perusahaan, dll, ekonomi mikro lebih memfokuskan terhadap tujuan analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat tercapai kombinasi yang tepat.
    -Teori Ekonomi Mikro :Interaksi di pasar barang, tingkah laku penjual dan pembeli, interaksi di pasaran faktor produksi. Jadi yang dimaksud teori ekonomi mikro adalah teori yang mempelajari tentang perilaku ekonomi seseorang dalam pengambilan keputusan individu atau perorangan.

  • Ekonomi Makro
    -Pengertian : Makro ekonomi berasal dari kata “makro” yang berarti besar. Teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikro ekonomi. Analisis makro ekonomi merupakan analisis secara agregat terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dan perekonomian makro ini lebih berfokus pada ekonomi-ekonomi besar dan menyeluruh serta sifatnya yang luas. Ekonomi makro sendiri dapat di pergunakan untuk menganalisis cara terbaik agar mempengaruhi target-target kebijakan, seperti stabilitas harga, kesempatan kerja dan atau pengangguran, pendapatan nasional, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.         

  • -Perbedaan  : Harga adalah nilai dari suatu komoditas secara keseluruhan atau agregat, pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara agregat atau keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, inflasi, deflasi, investasi, pertumbumhan ekonomi, dll, ekonomi makro lebih memfokuskan terhadap tujuan analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang dilakukan terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan.
    -Teori Ekonomi Makro : Penentuan kegiatan perekonomian, masalah pengangguran dan inflasi, peranan kebijakan pemerintah.

    B. PERSPKTIF/SUDUT PANDANG EKONOMI MAKRO ISLAM
    Sejauh ini kita telah mengetahui perbedaan-perbedaan yang diamental antara paradigma yang mendasari Ekonomi Konvensional dengan paradigma yang mendasari Ekonomi Islam. Keduanya tidak mungkin dan tidak akan pernah bisa disatukan, karena masing-masingnya didasarkan atas pandangan dunia (weltanschauung) yang berbeda. Ekonomi Konvensional hanya memandang ilmu sebagai sesuatu yang sekuler (berorientasi hanya pada kehidupan duniawi), dan tidak memasukkan Tuhan serta tanggung jawab manusia kepada Tuhan di akhirat dalam bangun pemikirannya. Oleh karena itu, ilmu Ekonomi Konvensional menjadi bebas nilai (posivistik). Sementara itu, Ekonomi Islam justru dibangun atas prinsip religius (berorientasi pada kehidupan dunia dan akhirat).

    C. KEBUTUHAN KONSUMSI NASIONAL
    Konsumsi adalah suatu tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau benda. Konsumsi terdapat dalam cakupan makro dan mikro ekonomi. Dalam cakupan makro ekonomi yang terjadi disebut dengan konsumsi Nasional, yang berfungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan laju penddapatan Nasional. Namun tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak selalu berarti tambahan pendapatan. Karena, tidak semua pendapatan yang ada digunakan untuk konsumsi saja, namun sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi.


  • Private consumption expenditure atau pengeluaran konsumsi meliputi semua pengeluaran rumah tangga, perseorangan dan lembaga swasta bukan perusahaan yang digunakan untuk membeli barang dan jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Pembelian barang tahan lama yang baru, misalnya seperti TV, mobil dan sebagainya selain bangunan rumah tinggal (dikategorikan sebagai pengeluaran investasi), termasuk sebagai variabel ekonomi pengeluaran konsumsi. Pembelian barang-barang yang sudah dimiliki oleh konsumen tidak dianggap sebagai pengeluaran konsumsi, karena pengeluaran konsumen yang satu, yaitu konsumen pembeli, yang diimbangi oleh penerimaan konsumen penjual, sehingga besarnya netto sebesar nol.  

  • Sebagai contohnya saja di Indonesia, Indonesia merupakan konsumen gas terbesar dengan prosentase mencapai 11 persen disusul kemudian dengan kebutuhan untuk pupuk sekitar 7,8 persen. Konsumsi gas bumi domestik terus meningkat setiap tahunnya, terutama di sektor Industri dalam rangka menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi mesin sehingga dapat bersaing dengan produk negara-negara lain. Alasan lain pengalihan bahan bakar ke gas yaitu, harga sangat kompetitif dan relatif stabil serta lebih ramah lingkungan. Dalam 5 tahun terakhir, total konsumsi gas terus meningkat. Pada tahun 2005, konsumsi gas mencapai 3.541 MMSCFD, setahun kemudian meningkat menjadi 3.716,1 MMSCFD dan 2009 tercatat 4.233,7 MMSCFD. Peningkatan konsumsi gas, terutama terjadi pada sektor pupuk, listrik dan industri lain. Kebijakan pengelolaan gas Nasional adalah pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, besarnya cadangan dan keekonomian dengan urutan prioritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun